Yaqin, Muh Ainul (2023) Kontroversi interpretasi ayat antropomorfisme dalam al-Qur’an (studi penafsiran Salafi dan Aswaja An-Nahdliyyah di media sosial). Undergraduate thesis, UIN KHAS KIAI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.
Text
MUH AINUL YAQIN_U20191117.pdf Download (12MB) |
Abstract
Kontroversi penafsiran ayat ayat antropomorfisme sudah lama berkembang dalam kajian tafsir. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan kepada tokoh yang memang memiliki peran penting dari kalangan Aswaja An-Nadhliyyah dan Salafi Wahabi. Tokoh Aswaja Kiai Idrus Ramli, Ustad Abdus Somad dan Buya Yahya, sedangkan dari kelompok Salafi Ustad Firanda Andirja, Ustad Yazid Jawwaz dan Ustad Khalid Basalamah. Dari beberapa tokoh ini memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga dalam menginterpretasi ayat ayat antropomorfisme mengunakan sudut pandang kedua paham Aswaja dan Salafi.
Dengan ini peneliti merumsukan masalah sebagai berikut, pertama bagaimana konteks sosio historis pro kontra takwil ayat antropomorfsime didalam media sosial. Kedua, Bagaimana interpretasi ayat ayat antropomorfisme antara An- Nahd{liyyah dan Salafi Wahabi. Ketiga, bagaimana implikasi teologis pro kontra penafsiran ayat antropomorfisme.
Metode penelitian dalam karya tulis ini, peneliti menggunakan metode netnografi. Sebuah metode yang mengambil sebuah data penelitian melalui media sosial internet. Sehingga metode ini sangat selaras dengan studi kasus dalam penafsiran Aswaja dan Salafi dalam media sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan teologis.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwasanya Para tokoh besar antara Aswaja An- Nahd{liyyah (pro takwil) dan Salafi Wahabi (kontra takwil) memiliki pandangan yang berbeda dalam menafsirkan ayat ayat ayat antropomorfisme. Perdebatan keduanya di media sosial terjadi pada tahun 2009, antara Ustad Idrus Rakmli dengan Ustad Asful Hidayat. Kalangan Aswaja menggunakan dua pendekatan yakni menggunakan metode takwil. Sedangkan menurut kalangan Salafi Wahabi memiliki asumsi bahwa ayat antropomorfisme harus dipahami sesuai makna dzahir ayatnya, tidak boleh merubah makna yang sudah jelas dalam nash Al-Qur’an (makna literal). Dengan metode tersebut kedua kalangan ini saling memarjinalisasikan dalam betuk strategi wacana. Paham Aswaja di labelisasi ahlu bid’ah, sedangkan Paham Salafi di labelisasi mujassimah, jihawiyyin.Perbedaan keduanya sudah sejak lama. Oleh karenanya, hal tersebut melahirkan sebuah implikasi yang berkepanjangan di muslim Nusantara ini. Implikasi yang sangat melekat dan terus berkelanjutan dari lahirnya kontroversi pemikiran tersebut yakni justifikasi kelompok terhadap kelompok lain yang tidak sama atau diluar paham idiologis sekte tersebut.
Kata Kunci : Ayat Antropomorfisme, Aswaja An Nahdliyyah, Salafi Wahabi, Takwil, Tafwid
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220499 Religion and Religious Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Muh Ainul Yaqin |
Date Deposited: | 10 Apr 2023 03:26 |
Last Modified: | 10 Apr 2023 03:26 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/21785 |
Actions (login required)
View Item |