“Manajemen Pengembangan Kapasitas Santri Melalui Penguasaan Bahasa Mandarin Di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Abdullah, Mr (2021) “Manajemen Pengembangan Kapasitas Santri Melalui Penguasaan Bahasa Mandarin Di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Mr. Abdullah_0841917014.pdf Download (11MB)

Abstract

Kata kunci: Manajemen, kapasitas dan Santri Lembaga pendidikan pesantren berupaya meningkatkan daya saing lulusan dan produk akademik lainnya dalam mengantisipasi perubahan yang begitu cepat dan tantangan yang semakin besar serta kompleks melalui peningkatan kualitas pendidikan. Stakeholder pesantren membutuhkan kualitas pengelolaan pendidikan untuk memastikan kemajuan dan keunggulan individu. Pada tataran komunitas global, pesantren juga dituntut untuk menghasilkan output yang sesuai dengan perkembangan zaman. Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana perencanaan pengembangan kapasitas santri melalui penguasaan bahasa Mandarin? 2) Bagaimana pelaksanaan pengembangan kapasitas santri melalui penguasaan bahasa Mandarin? 3) Bagaimana evaluasi pengembangan kapasitas santri melalui penguasaan bahasa Mandarin? Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis perencanaan pengembangan kapasitas santri melalui penguasaan bahasa Mandarin, 2) menganalisis pelaksanaan pengembangan kapasitas santri melalui penguasaan bahasa Mandarin dan 3) menganalisis evaluasi pengembangan kapasitas santri melalui penguasaan bahasa Mandarin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara, dan studi dokumen. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan beberapa langkah, yaitu: kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Temuan penelitian ini mencakup manajemen kapasitas santri yang terdiri dari tiga siklus: Pertama, perencanaan pengembangan kapasitas santri bersifat rasional religious dan terdiri dari analisis lingkungan strategis, konteks lingkungan eksternal, partisipasi masyarakat dan ikhtiar. Kedua, pelaksanaan pengembangan kapasitas santri mengintegrasikan kepesantrenan dan kebahasaan melalui empat aspek, yaitu mendatangkan guru native dari Cina, melakukan kerja sama, mencanangkan pendidikan berasrama dan pengelolaan pembelajaran terpadu. Ketiga, evaluasi pengembangan kapasitas santri mencakup akademik, non akademik dan tes kemampuan bahasa Mandarin terstandar (HSK). Pesantren menyesuaikan perkembangan zaman dengan kebutuhan santri sehingga kapasitas santri tetap terus berkembang. Manajemen kapasitas santri melampaui capaian kompetensi akademik dan dunia kerja, dan berorientasi utama pada tercetaknya generasi berjiwa santri. Hasil penelitian tersebut mengoreksi Grindel mengenai kapasitas dan menguatkan Daniel Stuff tentang CIPP.

Actions (login required)

View Item