Muarifah, Tati (2023) STUDI MA’ᾹNIL ḤADITH HEWAN YANG TERPAPAR PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK). Undergraduate thesis, UIN KH. Achmad Siddiq Jember.
Text
TATI MUARIFAH_U20192055-1.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kata kunci: Ma’ānil ḥadith, Hewan, Penyakit mulut dan kuku (PMK)
Sejauh ini, kajian kritik dalam studi ḥadith senantiasa merujuk pada tiga hal, yaitu kajian otentisitas teks ḥadith (kualitas), kajian living ḥadith, dan pemaknaan ulang (reinterpretasi), yaitu bagaimana menjadikan ḥadith kontekstual dalam lingkup ruang dan waktu yang berbeda. Secara spesifik, dalam skripsi ini peneliti memfokuskan pada kajian otentisitas teks dan pemahaman ḥadith (ma’anil ḥadith), yaitu pemahaman terhadap ḥadith tentang hewan yang terpapar penyakit mulut dan kuku. penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed). Penyakit ini tidak bisa dianggap sepele oleh karena itu sangat penting sekali dikaji bersama ḥadith agar ditemukan makna ḥadith yang memberikan pemahaman terkait hewan berpenyakit mulut dan kuku tersebut.
Fokus kajian peneliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana kualitas sanad ḥadith tentang hewan qurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku? 2) Bagaimana analisis pemahaman ḥadith terkait kasus hewan kurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Adapun penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kualitas sanad ḥadith tentang hewan qurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku dan hendak menjelaskan bagaimana analisis pemahaman ḥadith terkait kasus hewan kurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dalam metode penelitian peneliti mengambil jenis penelitian berupa Library Research dengan pendekatan Ma’anil ḥadith untuk memahami sebuah ḥadith tentang hewan qurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku.
Hasil penelitian ini adalah dari segi kualitas, Menurut peneliti ḥadith dari jalur at-Tirmidhi termasuk dalam derajat ḥadith hasan, karena ada seorang perawi yang dijahr dinilai sebagai Ṣadūq yudallis oleh Ibnu Hajar yaitu Muḥammad bin Ishāq.
Dalam ḥadith tentang hewan yang terpapar penyakit mulut dan kuku ada dua hukum dalam penetapan kasus ini yaitu berdasarkan penyakit mulut dan kuku gejala klinis kategori berat di atas menurut peneliti sudah dipastikan hewan ternak tersebut tidak layak dijadikan hewan qurban. Karena merujuk pada ḥadith dalam lafadz al-arja’ bayyinun dhallauha (hewan yang pincang dan jelas kepincangannya) dan al-maridhati bayyinun maradhuha (sakit yang jelas sakitnya) hewan yang sudah terpapar PMK gejala klinis kategori berat dinyatakan tidak memenuhi kriteria hewan yang dapat dijadikan hewan qurban. Dengan demikian, hewan qurban yang terjangkit PMK dan belum menunjukkan gejala-gejala berat seperti yang telah dijelaskan, maka tetap sah dijadikan hewan qurban.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Depositing User: | Ms. Tati Muarifah |
Date Deposited: | 07 Jul 2023 06:18 |
Last Modified: | 07 Jul 2023 06:18 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/25518 |
Actions (login required)
View Item |