viki, rhomadhon (2023) KONSEP NUSHÛZ DALAM KHI PERSPEKTIF MUBÂDALAH. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
RHOMADHON VIKI SETYAWAN S20161012.pdf Download (2MB) |
Abstract
Nushûz dalam Al-Qur’an dibahas dua arah yaitu nushûz istri ke suami ( QS. An-nisa :34) dan nushûz suami ke istri (QS. An-nisa: 128). Dari kedua ayat tersebut, secara tekstual memiki makna ketidakseimbangan dalam penyelesaian nushûz antara suami dan istri. nushûz yang dikembangkan para ahli fikih secara eksklusif memperhatikan kepentingan laki-laki sehingga melemahkan status perempuan. Di sisi lain, KHI juga tidak bisa lepas dari praktik fikih tradisional yang sangat patriarki. Dan ditambah lagi, didalam al-Qur’an solusi seorang istri atau suami yang berbuat nushûz tidak seimbang. Nushûz termasuk kedalam salah satu cakupan kandungan al-Qur’an, maka nushûz pun harus dipahami dalam perspektif al-Qur’an. Oleh karena itu, pemahaman yang dibangun dapat dikatakan sebagai manifestasi dari keberpihakan kita kepada petunjuk al-Qur’an.
Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini (1) Bagaimana konsep nushûz menurut KHI? (2) Bagaimana konsep nushûz dalam perspektif mubâdalah? Tujuan penelitian ini (1) Untuk mendeskripsikan konsep nushûz menurut KHI. (2) Untuk mendeskripsikan konsep nushûz dalam perspektif mubâdalah.
Penelitian ini menggunakan library research dan jenis penelitiannya kepustakaan dengan pendekatan komparasi yang mana peneliti membandingkan hukum dan akibat nushûz yang ada dalam Kompilasi Hukum Islam, Al-Qur’an, Hadis dan pendapat ulama madzhab yang empat dengan satu teori kesalingan atau teori timbal balik yang di kenal dengan sebutan teori Mubâdalah.
Temuan penelitian ini adalah (1) Nushûz dari aspek Kompilasi Hukum Islam, dipersempit hanya terbatas kepada pihak isteri. Isteri dapat dianggap nushûz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban-kewajiban ialah berbakti lahir batin kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukum islam. sementara dalam al-qur’an surat an-nisa ayat 34 dan 128 menjelaskan adanya nushûz yang dilakukan oleh pihak isteri dan pihak suami (2) Nushûz dalam mubâdalah diartikan bisa terjadi oleh siapa saja (suami atau istri), dan solusinya bisa dari siapa saja (suami atau istri),
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Mr Rhomadhon Viki |
Date Deposited: | 13 Jul 2023 08:54 |
Last Modified: | 13 Jul 2023 08:54 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/27085 |
Actions (login required)
View Item |