KONTEKSTUALISASI HADIS NABĪDH SEBAGAI MINUMAN INFUSED WATER DI ERA MODERN

Far, Nazila Lailul (2023) KONTEKSTUALISASI HADIS NABĪDH SEBAGAI MINUMAN INFUSED WATER DI ERA MODERN. Undergraduate thesis, Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Bab 1-5, last! SUDAH EDIT 2.pdf Download (14MB)

Abstract

Nazila Lailul Far, 2023: Kontekstualiasi Hadis Nabīdh Sebagai Minuman Infused Water Di Era Modern

Kata Kunci: Kontekstualisasi, Hadis, Nabidh, Infuses Water
Hadis dan kedudukannya sebagai bayan al-tafsīr dari al-Qur’an tidak hanya berbicara mengenai hal-hal yang bersifat keagamaan belaka. Namun di dalam hadis sendiri jika dilakukan penelusuran secara komprehensif maka banyak ditemukan hadis-hadis yang memberikan informasi seputar ilmu pengetahuan. Baik informasi tersebut memliki keterkaitan dengan dunia kesehatan atau memiliki relevansi dengan riset ilmiah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menciptakan konsep pola hidup yang sehat sesuai dengan ajaran Rasulullah serta menjadikan alternatif nabīdh sebagai upaya pencegahan berbagai jenis penyakit.
Fokus penelitian ini pertama, mencakup pemahaman hadis nabīdh di kalangan ulama' hadis. Kedua, penelitian ini mendalam bagaimana kontekstualisasi hadis nabīdh sebagai minuman infused water di era modern. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis pendekatan Ma'anil Hadis, karena data yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah data yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data akan menggunakan teknik dokumentasi, yakni dengan melakukanpenelusuran ke dalam sumber-sumber tertulis. Sedangkan untuk analisis data akan meggunakan model Miles dan Huberman.
Berdasarkan rumusan masalah, dan serangkaian metodologi penelitian, hasil dari penelitian ini adalah: 1). Pandangan para muhaditsin terkait hadis-hadis nabīdh para ulama’ cenderung menggunakan pendekatan kebahasaan, yakni dengan memaknai nabīdh sebagai minuman hasil rendaman dari buah-buahan tertentu. 2). terdapat kesamaan yang kuat antara nabīdh dengan infused water. Hal ini dapat dilihat dari tata cara pembuatannya, penentuan buah-buahan dan juga wadah yang digunakan. Meskipun apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad tidak 100% memiliki kesamaan dalam prakteknya.

Actions (login required)

View Item