MARYAM MENURUT AL-QUR'AN DAN BIBLE DALAM TAFSIR AL AZHAR KARYA HAMKA

Kharisatul, Ummah (2023) MARYAM MENURUT AL-QUR'AN DAN BIBLE DALAM TAFSIR AL AZHAR KARYA HAMKA. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Kharisatul Ummah_U20191030 .pdf

Download (1MB)

Abstract

Al-Qu’an merupakan satu mu’jizat yang besar, karena Al-Qur’an sendiri merupakan satu-satunya kitab yang didalamnya berisi satu kebenaran yang terhidar dari kepalsuan dan keragu-raguan. Adapun dari kitab-kitab yang lainnya, dimana kitab tersebut banyak kemasukan tulisan atau campur tangan dari manusia yang menyebabkan ada kebenaranya dan adapula salahnya ataupun kepalsuan, yang disebabkan tidak terpelihara dari mula turunnya. Salah satunya mngenai kisah Maryam didalam Bible dimana didalam Al-Qur’an dan Bible sama sama menyinggung mengenai kisah Maryam dimana jika di Bible Maryam disebut dengan Maria.
Dalam hal ini peneliti bertujuan untuk menjelaskan atau menjabarkan bagaimana mengenai keberadaan dan kisah kehamilan Maryam atau Maria dalam tafsir Al Azhar dan dalam Bible, serta bagaimana relevansinya dalam hubungan antar agama tersebut.
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yakni penelitian yang cenderung menggunakan analisis data serta peneliti menggunakan model studi pustaka di mana studi pustaka data ini bahan kajiannya didapat dari sumber-sumber keepustakaan yang berupa kitab Tafsir, Bible, dan buku yang berkaitan dengan kisah Maryam.
Peneliti menemukan beberapa fakta yang telah diteliti antaranya, di dalam Al-Qur’an Maryam itu merupakan wanita suci yang dijaga kesucianya serta dijaganya untuk berkidmat di Baitulmaqdis. Mengapa Maryam disebut sebagai wanita suci, karena Maryam diceritakan melahirkan eorang anak laki-laki yang akan menjadi Nabi tanpa adanya hubungan dengan laki-laki atau hubungan selayaknya suami istri, karena Allah langsung yang meberikannya ruh dalam kandungan Maryam melalui perantara malikat Jibril.
Sedangkan menurut Bible Maryam atau Maria di kisahkan sebagai wanita suci atau perawan suci yang akan melahirkan seorang anak laki-laki yang nantinya dia akan menjadi tuhan. Namun dalam Bible Maria di sebutkan sedang bertunangan dengan Yususf.
Maka posisi Maryam dalam Al-Qur’an merupakan wanita yang istimewa sebab, Maryam merupakan wanita yang mampu menjaga kesuciannya dan Maryam telah melahirkan anak laki-laki yang suci, dan juga Maryam adalah wanita yang shalih sejak kecil.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220401 Christian Studies (incl. Biblical Studies and Church History)
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220402 Comparative Religious Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Kharisatul Ummah
Date Deposited: 09 Jan 2024 07:36
Last Modified: 09 Jan 2024 07:36
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/31843

Actions (login required)

View Item View Item