Syarif, Alfan (2015) Pandangan tokoh masyarakat Desa Gumelar Kec. Balung Kab. Jember tentang wali nikah anak temuan (al- laqith) dalam perspektif hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Jember.
|
Text
Alfan Syarif_NIM.083081016.pdf Download (570kB) | Preview |
Abstract
Anak temuan di dalam kitab fiqih dikenal dengan istilah al-laqīth, didefinisikan sebagai seorang anak yang hidup, yang belum baligh, yang dibuang orang tuanya karena mereka takut akan kemiskinan (tidak sanggup mendidiknya dan menafkahinya), atau untuk menutupi suatu perbuatan zina. Anak adalah seorang manusia yang wajib dijaga jiwanya, demi menjaga kelangsungan hidup, maka bagi seseorang yang menemukan al-laqīth langkah mengambil al-laqīth tersebut lebih utama atau wajib hukumnya untuk menyelamatkannya jika tidak ada lagi orang selain dia, karena mengambil atau menghidupkan anak tersebut berarti menggugurkan dosa seluruh manusia. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana jika anak temuan tersebut seorang perempuan yang nantinya akan membutuhkan peran seorang wali, maka siapakah yang akan menjadi walinya? Penelitian ini fokus pada: 1) Bagaimana pandangan tokoh masyarakat Desa Gumelar Kec. Balung Kab. Jember tentang wali nikah anak temuan? 2) Bagaimana pemikiran tokoh masyarakat Desa Gumelar Kec. Balung Kab. Jember tentang wali nikah anak temuan dalam perspektif hukum islam? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah 1) Mendiskripsikan pandangan tokoh masyarakat Desa Gumelar Kec. Balung Kab. Jember tentang wali nikah anak temuan. 2) Mendiskripsikan pendapat tokoh masyarakat Desa Gumelar Kec. Balung Kab. Jember tentang wali nikah anak temuan dalam perspektif hukum islam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi, intrveiw, dan dokumentasi. Teknik analisa datanya analisis kualitatif melalui reflektif tingking. Dalam menetapkan keabsahan data, menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, menurut pandangan bapak Ghozali, orang yang berhak menjadi wali nikah anak temuan adalah penguasa shulton dengan dasar di dalam kitab I’annatud thalibin juz III halaman 314. Pandangan yang kedua menurut Samsul Arifin ialah orang yang menemukan atau kafil yang berhak menjadi walinya berdasarkan hadits nabi dalam kitab Madza Ibul Arba’ Bab IV hal 26.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | wali nikah, anak temuan, al- laqith, hukum Islam |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012805 Wali & Saksi 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal As-Syakhsyiyyah |
Depositing User: | Haryono Raiman |
Date Deposited: | 08 Apr 2019 02:38 |
Last Modified: | 08 Apr 2019 02:38 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/320 |
Actions (login required)
View Item |