Ekonomi pesantren berbasis potensi lokal melalui One Pesantren One Product al-Falah perspektif triple bottom line

Nashoh, Hilmun (2024) Ekonomi pesantren berbasis potensi lokal melalui One Pesantren One Product al-Falah perspektif triple bottom line. Masters thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text (tesis pascasarjana hilmun nashoh 2024) HILMUN NASHOH_223206060018.pdf Download (9MB)

Abstract

Kecamatan Silo merupakan kecamatan dengan lahan perkebunan kopi terluas di Kabupaten Jember tetapi hal ini tidak sebanding dengan jumlah pengolahan kopi oleh masyarakat sendiri yang jumlahnya sedikit. Pondok Pesantren al-Falah mencoba mengambil peran dalam kekosongan tersebut dengan membentuk unit usaha pengolahan kopi yaitu One Pesantren One Product al-Falah. Penelitian ini akan mendalami One Pesantren One Product al-Falah di bawah nauangan Pondok Pesantren al-Falah di Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana model pengembangan ekonomi pesantren, bagaimana pengambilan keputusan dalam pemilihan potensi lokal untuk dijadikan produk unggulan One Pesantren One Product al-Falah dan Bagaimana tinjauan dalam konsep Triple Bottom Line.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis model pengembangan ekonomi pesantren, menganalisis pengambilan keputusan pesantren dalam penentuan potensi lokal untuk produk unggulan One Pesantren One Product al-Falah dan menganalisis penyelenggaraan One Pesantren One Product al-Falah ditinjau dari konsep Triple Bottom Line.

Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman. Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi sumber, triangulasi teknik dan perpanjangan pengamatan serta uji reliabilitas dan objektifitas dengan audit penelitian oleh pembimbing.

Hasil Penelitian menunjukkan; pertama, Model Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren al-Falah diantaranya: (1) Empat unit usaha dalam berbagai sektor yang dibangun untuk kebutuhan pesantren dan perluasan manfaat untuk masyarakat yaitu toko, peternakan kambing, Bank Wakaf Mikro al-Falah dan agribisnis dengan One Pesantren One Product al-Falah; (2) nilai filosofis ekonomi pesantren berdasarkan hubungan ilahiyyah dan insaniyyah serta terjadi proses mirroring dengan mengadopsi nilai pengabdian masyarakat dari Pondok Pesantren Annuqayah; (3) manajemen Pondok Pesantren al-Falah dimulai dari proses organizing, planning, actuating dan controlling. Kedua, Pengambilan keputusan yang dilakukan bersifat dinamis dengan tahap berikut ini: (1) produksi pengetahuan potensi lokal ekonomi; (2) menganalisis mengenai tempat yang akan digunakan untuk sekretariat dan kemungkinan bentuk usaha; (3) pengambilan keputusan beberapa hal yaitu kopi menjadi produk unggulan, tempat kegiatan di asrama santri dan kegiatannya adalah pengolahan kopi dari pros es petk biji sampai siap jual; (4) implementation phase, adanya pengembangan usaha seperti mengambil pasokan bahan baku kopi dari masyarakat dan membuka produk jasa penggilingan dan sangrai kopi. Ketiga, Triple Bottom Line diperlukan untuk menjamin usaha yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Ketiga aspek dalam Triple Bottom Line yang dilakukan yaitu: (1) aspek profit, terlihat dari peningkatan pendapatan dengan adanya pasokan bahan baku yang berkelanjutan serta menjaga kepercayaan masyarakat dengan melengkapi sertifikasi produk; (2) aspek people berupa penguatan modal sosial melalui hubungan masyarakat, sarana pendidikan bagi masyarakat, serta membangun kerjasama dengan komunitas lokal; (3) aspek planet berupa perawatan kopi sistem organik, penanganan limbah kulit kopi menjadi pupuk kompos dan berdampak kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola tanam yang ramah lingkungan.

Kata Kunci: Ekonomi Pesantren, Potensi Lokal, One Pesantren One Product, Triple Bottom Line

Actions (login required)

View Item