Tafsir Makna Rawasiya dalam Al-Qur'an (Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu)

Nasrullah, Mr. (2024) Tafsir Makna Rawasiya dalam Al-Qur'an (Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text (SK-017-IAT-2024)
Skripsi Nasrullah Revisi xx (1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Kata Kunci: Rawasiya, Semantik, Toshihiko Izutsu
Ayat kauniyah adalah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan kebesaran alam semesta dan kehidupan ciptaan Allah. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang berbicara tentang alam yang seandainya dikaji lebih serius, akan menambah keimanan terhadap kebenaran Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah. Salah satunya gunung, dimana penyebutan gunung dalam Al-Qur’an menggunakan diksi yang berbeda-beda salah satunya rawasiya yang didalam kamus arab tidak bermakna gunung. Dengan pendekatan semantik yang mendalam, penelitian ini mengungkap makna dasar dan relasional dari istilah rawasiya, yang sering diartikan sebagai gunung, dan mengeksplorasi relevansinya dengan sains modern.
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat-ayat tentang gunung dengan menggunakan istilah rawasiya. Untuk menganalisis ayat-ayat tersebut, Salah satu cabang ilmu tentang bahasa yang mengkaji tentang makna kata. Dalam hal ini, peneliti menggunakan semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu, seorang ahli bahasa yang berasal dari jepang. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apa makna rawasiya dalam Al-Qur’an perspektif Toshihiko Izutsu, 2) Bagaimana relevansi analisis semantik Toshihiko Izutsu atas makna rawasiya dengan sains modern.
Metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif analitis dengan tujuan agar memperoleh hasil yang akurat dari data-data yang dikumpulkan dan disajikan.
Hasil dari penelitian ini terdapat dua poin, 1) rawasiya berasal dari kata rasa yarsu yang memiliki makna dasar kokoh. Kemudian pada makna relasionalnya di temukan tiga makna berbeda yang dipengaruhi oleh kalimat sebelum dan sesudahnya sesuai dengan konteks masing-masing, adapaun maknanya adalah tempat berlabuh, tibanya waktu kiamat, dan gunung yang didalamnya mengandung makna pembentukan gunung dan peranannya sebagai stabilisator bagi bumi. 2) dalam perspektif sains modern, rawasiya memiliki makna yang lebih luas dan mendalam daripada sekedar gunung. Kata rawasiya mengajak umat manusia untuk merenungkan kebesaran ciptaan Allah dan peran gunung dalam menjaga kestabilan bumi, serta menunjukkan bahwa Al-Qur’an relevan dengan sains modern.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 04 EARTH SCIENCES > 0403 Geology > 040399 Geology not elsewhere classified
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mr Nasrullah uinkhasjember
Date Deposited: 25 Jun 2024 02:43
Last Modified: 28 Aug 2024 02:37
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/33820

Actions (login required)

View Item View Item