Fenomena OOTD Flexing Dalam Media Sosial: Tinjauan Al-Qur'an Dengan Pendekatan Double Movement

Agustin, Vivin Anggreni (2024) Fenomena OOTD Flexing Dalam Media Sosial: Tinjauan Al-Qur'an Dengan Pendekatan Double Movement. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Vivin Anggreni Agustin_204104010060.pdf

Download (2MB)

Abstract

Vivin Anggreni, 2024: Fenomena OOTD Flexing dalam Media Sosial: Tinjauan Al-Qur’an dengan Pendekatan Double Movement)
Penelitin ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan mufassir mengenai fenomena OOTD flexing menurut Al-Qur’an dengan pisau analisisnya menggunakan teori double movement yang digagas oleh Fazlur Rahman. Penelitian ini dianggap penting karena fenomena OOTD marak terjadi di media sosial yang tercermin dengan prilaku pamer harta, pamer kedudukan atau pamer sesuatu yang mereka miliki agar diakui dan menarik perhatian masyarakat. Kemudian gaya hidup yang glamour menimbulkan dampak bagi masyarakat, salah satunya pamer harta kekayaan dengan mengenakan outfit-outfit yang menarik perhatian hingga membuat orang lain tergugah ingin menirunya. Hal ini menjadi awal munculnya fenomena OOTD flexing. Untuk merealisasikan penelitian tersebut, penulis menghadirkan dua fokus penelitian yakni, Pertama bagaimana pandangan para mufassir mengenai ayat-ayat flexing? Kedua, Bagaimana kontekstualisasi QS. Al-A’raf ayat 31, QS. Al-Qashas ayat 79 dan QS. Luqman ayat 18 terhadap fenomena flexing dengan menggunakan pendekatan Fazlur Rahman?
Dalam menjawab fokus penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Kemudian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan mencari sumber penelitian dari buku, kitab-kitab tafsir dan lainnya agar mendapat data yang lebih akurat.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Pandangan para mufassir mengenai ayat-ayat flexing meliputi QS. Al-A’raf ayat 31, QS. Al-Qasas ayat 79 dan QS. Luqman ayat 18, bahwasanya terdapat perintah untuk berpakaian yang bagus dan menutup aurat namun dengan tidak berlebihan, kemudian dampak dari berbangga diri mengenakan pakaian mewah dan perintah untuk tidak berlaku sombong, berbangga diri karena prilaku tersebut sangat tidak disukai Allah Swt.2) Kontekstualisasi pada ayat tersebut dengan menggunakan teori Double Movement bahwa terdapat beberapa model pakaian yang dilarang dalam islam, yakni mengenakan model pakaian secara berlebih-lebihan hingga menampakkan auratnya. Namun disisi lain terdapat opsi model pakaian lain yang tetap staylish dan fashionable dengan tidak mengurangi esensi dalam berpakaian. Dan larangan untuk mengenakan pakaian secara berlebih-lebihan dengan disertai sikap pamer karena dapat menimbulkan prilaku-prilaku tercela seperti sombong, angkuh dan berbangga diri.
Kata Kunci: OOTD Flexing, Sombong, Double Movement

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Vivin Anggreni Agustin
Date Deposited: 27 Jun 2024 02:46
Last Modified: 27 Jun 2024 02:46
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/34034

Actions (login required)

View Item View Item