devina izza, alifi (2024) Pemenuhan Nafkah Terutang Anak Dalam Rangka Penjaminan Hak Anak Pasca Perceraian Dalam Putusan Nomor : 5911/Pdt.G/2021/PA.JEMBER PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Uin Kiai haji achmad siddiq jember.
Text (SK-067-HK-2024)
DEVINA IZZA ALIFI_S20191157.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
Permasalahan nafkah anak setelah perceraian sering terjadi karena terabaiakannya hak-hak anak, terutama dalam hal biaya pemeliharaan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Ketika dalam persidangan maupun diluar persidangan setelah perceraian terjadi, seorang ayah tidak jarang untuk memenuhi kewajibannya yakni memberikan nafkah kepada anak. Keadaan ini berpotensi menyebabkan dampak negatif bagi anak baik dalam kelangsungan hidup, kesehatan, dan pendidikan.
Fokus penelitian yang digunakan pada skripsi ini yakni ; 1). Bagaimana nafkah terutang ayah pada anak dalam putusan No 5911/Pdt.G/Pa.Jember? 2). Bagaimana pemenuhan nafkah terutang anak dalam rangka penjaminan hak anak pasca perceraian dalam Putusan No 5911/Pdt.G/Pa.Jember menurut perspektif Kompilasi Hukum Islam?
Tujuan penelitian ini yakni 1). Untuk menganalisa bagaimana nafkah terutang ayah pada anak dalam putusan nomor 5911/Pdt.G/Pa.Jember 2). Untuk mengetahui pemenuhan nafkah terutang anak dalam rangka penjaminan hak anak pasca perceraian dalam putusan nomor 5911/Pdt.G/Pa.Jember menurut Perspektif Kompilasi Hukum Islam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif, pendekatan yang dipakai adalah pendekatan pendekatan perundang-undangan (statue approach), pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Analisis bahan studi kepustakaan.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1). Di dalam putusan nomor 5911/Pdt.G/Pa.Jember bahwa anak dari perceraian yang menanggung nafkah sepenuhnya yakni ayahnya dan wajib hukumnya untuk melaksanakan putusan tersebut. 2). Dalam menetapkan nafkah anak setelah perceraian Hakim melihat dari kondisi penggugat dan tergugat serta mengacu pada Undang-Undang dan perspektif Kompilasi Hukum Islam. Dari keputusan tersebut dapat disimpulkan bahwa Majelis Hakim tetap memperhatikan wajibnya seorang ayah untuk memberi nafkah dengan besaran yang disesuaikan pada kemampuannya, yang pada hakikatnya juga demi menjaga kemaslahatann anak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180114 Human Rights Law |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Mis Devina Izza alifi |
Date Deposited: | 27 Jun 2024 07:17 |
Last Modified: | 18 Jul 2024 02:07 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/34531 |
Actions (login required)
View Item |