Ayat- ayat Al- Qur'an Tentang Khalifah (Studi Penafsiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al- Misbah)

Rahmah, Adillah Izzatur (2024) Ayat- ayat Al- Qur'an Tentang Khalifah (Studi Penafsiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al- Misbah). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text (SK-022-IAT-2024)
WATERTMARK SKRIPSI DILLA.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Adillah Izzatur Rahmah, U20191137: Ayat-ayat Tentang Khalifah (Studi Penafsiran Quraish Shihab dalam Kitab Tafsir Al-Misbah)

Kata Kunci: Ayat-ayat tentang khalifah, Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah
Penelitian ini meneliti ayat-ayat al-Qur’an tentang khalifah dari sudut pandang salah satu mufassir yang sangat terkenal di Indonesia yaitu Muhammad Quraish Shihab dalam kitab Tafsir al-Misbah. Khalifah menjadi pembahasan yang sangat menarik di era reformasi dewasa ini, karena pembahasan khalifah menimbulkan kontroversi di semua kalangan. Meskipun secara makna khalifah diartikan sebagai seorang pemimpin atau pengganti, pembahasan khalifah sudah tertanam di benak setiap orang yang mendengarnya bahwa khalifah memiliki keterkaitan erat dengan kekhilafahan. Sedangkan konsep kekhilafahan sangat bertolak belakang dengan negara kita negara Indonenesia sebagai negara konstitusi yang telah disepakati dasar negara adalah UUD 1945 dan berideologikan pancasila.
Adapun fokus penelitiannya yakni 1). Bagaimana makna khalifah menurut ulama tafsir? 2). Bagaimana analisis penafsiran ayat-ayat tentang khalifah dalam tafsir Al-Misbah? dengan tujuan penelitian yakni 1). Untuk mengetahui makna khalifah menurut ulama tafsir 2). Untuk mengetahui bagaimana analisis penafsiran ayat-ayat tentang khalifah dalam tafsir Al-Misbah.
Hasil dari penelitian ini Quraish Shihab membagi kata khalifah dalam al-Qur’an menjadi dua bentuk, yaitu dalam bentuk tunggal dan dalam bentuk plural. Dalam bentuk tunggal terulang sebanyak dua kali dalam surah al-Baqarah ayat 30 dan pada surah Shad ayat 26. Pada kedua surah tersebut meskipun sama-sama memakai kata tunggal khalifah keduanya memiliki perbedaan, pada surah al-Baqarah ayat 30 menggunakan kata اِنِّيْ ( sesungguhnya Aku) yang merupakan kata tunggal yaitu Aku, ini menunjukkan bahwa pengangkatan khalifah tersebut langsung dilakukan oleh Allah tanpa campur tangan pihak lain. Sedangkan pada surah Shad ayat 26 menggunakan kata (inna) yang merupakan bentuk jamak yang artinya menunjukkan bahwa pengangkatan khalifah pada ayat ini terdapat pihak lain yaitu masyarakat setempat.
Dalam bentuk plural (menunjukkan lebih dari satu) terbagi menjadi dua bentuk , bentuk pertama dari kata “khalaif” yang terulang sebanyak empat kali dalam al-Qur’an yaitu dalam surah al-An’am ayat 165, surah Yunus ayat 14 dan ayat 73, dan dalam surah al-Fatir ayat 39. sedangkan bentuk yang kedua dari kata “khulafa” terulang sebanyak tiga kali dalam al-Qur’an yaitu dalam surah al-A’raf ayat 69 dan ayat 74 dan pada surah al-Naml ayat 62. Perbedaan bentuk kata tentunya masing-masing memiliki konteks makna tersendiri. Pada kata khalifah dalam bentuk mufrad menunjukkan bahwa adanya objek yang jelas dan ditunjuk langsung oleh Allah. kata khulafa’ yang digunakan al-Qur’an memberikan makna kekuasaan politik yang artinya mengelola suatu wilayah, sedangkan jika dalam al-Qur’an menggunakan kata khala’if maka makna kekuasaan wilayah tidak berlaku pada ayat tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Adillah Izzatur Rahmah
Date Deposited: 28 Jun 2024 03:01
Last Modified: 27 Aug 2024 06:54
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/34573

Actions (login required)

View Item View Item