Jual Beli Buah Dalam Kemasan Di Pasar Tanjung Kabupaten Jember Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

Maghfiroh, Lailiyatul (2024) Jual Beli Buah Dalam Kemasan Di Pasar Tanjung Kabupaten Jember Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text (SK-004-HES-2024)
SKRIPSI LAILIYATUL MAGHFIROH.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Lailiyatul Maghfiroh, 2024: Jual Beli Buah Dalam Kemasan di Pasar Tanjung Kabupaten Jember Perspektif Hukum Ekonomi Syariah.
Kata Kunci : Jual Beli, Buah Kemasan, Prespektif Hukum Ekonomi Syariah.
Pasar Tradisional sudah menjadi favorit di kalangan masyarakat, salah satunya Pasar Tanjung Jember, Pasar Tanjung banyak menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, dan lain-lainnya. Namun yang menjadi permasalahannya disini yakni Bagaimana Praktek Pengemasan dan Bagaimana Harga pada Jual Beli Buah dalam Kemasan Perspektif Hukum Ekonomi Syariah, Sehingga perlu dikaji agar masyarakat muslim tetap sesuai dengan ketentuan hukum islam.
Fokus pada penelitian ini 1) Bagaimana Praktek Pengemasan Pada Jual Beli Buah dalam Kemasan Perspektif Hukum Ekonomi Syariah? 2) Bagaimana Penentuan Harga Pada Jual Beli Buah dalam Kemasan Perspektif Hukum Ekonomi Syariah?
Tujuan dari penelitian ini 1) mendeskripsikan Praktek Pengemasan Pada Jual Beli Buah dalam Kemasan Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. 2) mendeskripsikan Penentuan Harga pada Jual Beli Buah dalam Kemasan Perspektif Hukum Ekonomi Syariah
Metode Penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif Deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi lapangan yang secara langsung terjun kelapangan.
Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1.) Praktek penjual buah dalam kemasan yang ada di Pasar Tanjung yakni pedagang menawarkan barang dagangannya di pasar dengan berbagai cara supaya barang dagangannya cepat laku dan penjual buah sering menjual buah yang baru dengan buah yang sudah layu atau lama dengan cara dikemasnya, sehingga pembeli kewalahan dalam memilih dan memilah buah yang akan dibelinya yang ada di dalam kemasan. Dalam prosesi pemilihan buah yang akan dibelinya, penjual juga sering untuk meyakinkan si pembelinya dengan menggunakan kata sumpah bahwasanya buah tersebut berkualitas bagus dan baik layak untuk di konsumsi karena rasa dan kualitas yang enak, padahal sebenarnya tidak sesuai dengan yang diyakinkan oleh pedagang buah. Pedagang buah sering menumpuk buah yang tidak layak dikonsumsi diatara tumpukan buah segar sehingga tidak terlihat jelas. Tujuan dari ketidak jujuran oleh pedagang tersebut yakni tak lain pedagang tidak ingin rugi besar atas buah yang dijualnya. 2) Penentuan harga buah kemasan di Pasar Tanjung yakni sangat berbeda jauh dari buah yang tidak dalam kemasan. Buah yang sudah dalam keadaan dikemasi dua kali lebih mahal daripada yang tidak dikemasi. Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah menjual buah dalam kemasan jika dilandasi dengan kecurangan jelas dilarang dan haram hukumnya karena mengandung grarar kecil dan riba. Termasuk gharar kecil, apabila benda yang diperjual belikan belum jelas kecuali setelah dilihat barangnya adanya ketidak jujuran pedagang dalam mengisi kemasan dengan buah yang memiliki tingkat kematangan tak layak dikonsumsi dengan dicampur dengan buah yang segar diletakkan di bawah tumpukan buah yang segar sehingga buah yang tidak layak konsumsi tidak terlihat jelas kondisi buahnya. Dan termasuk riba karena harga buah yang di dalam kemasan dua kali lipat lebih mahal daripada tidak dikemasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012701 al-Bai’ (incl. al-Khiyar)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Islam
Depositing User: Unnamed user with email lailiyatulmaghfiroh8@gmail.com
Date Deposited: 28 Jun 2024 08:15
Last Modified: 17 Jul 2024 01:34
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/34768

Actions (login required)

View Item View Item