Relevansi pemikiran Siti Musdah Mulia tentang ‘iddah dengan kesetaraan gender

Jannah, Sofiatul (2015) Relevansi pemikiran Siti Musdah Mulia tentang ‘iddah dengan kesetaraan gender. Undergraduate thesis, IAIN Jember.

[img] Text
Sofiatul Jannah_NIM.083111057.pdf

Download (3MB)

Abstract

‘Iddah merupakan salah satu konsekuensi yang harus dijalani oleh kaum perempuan setelah terjadinya perceraian. Aktifitas iddah telah ada sebelum Islam hadir, namun praktek iddah pada saat itu sangat tidak manusiawi. Islam dengan syariatnya yang inklusif merubah praktek iddah yang tidak manusiawi tersebut. Dalam sumber hukum Islam iddah termasuk kewajiban yang harus dijalani kaum perempuan, jika dianalisis dengan analisis gender ini jelas mendiskriminasikan kaum perempuan apabila pihak suami tidak terkena pembebanan iddah, pasalnya kaum perempuan saat ini sama-sama mempunyai andil besar terhadap kemajuan agama dan Negara. Oleh karena itu, berdasarkan fakta tersebut seorang perempuan aktifis gender, Siti Musdah Mulia menawarkan konsep ‘iddah baru yang menggagas ‘iddah untuk laki-laki (suami). Siti Musdah Mulia mengkritisi Kompilasi Hukum Islam yang merupakan produk hukum (dibuat dengan bersumberkan kitab-kitab fiqih klasik) yang sudah tidak sesuai dengan keadaan sosial dan budaya masyarakat Indonesia dan perlu untuk diperbaharui kembali. Kemudian bersama Tim Pengarus Utamaan Gender (PUG) di lingkungan Departemen Agama, melakukan penelitian terhadap Kompilasi Hukum Islam dan merumuskan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD-KHI) sebagai upaya untuk melahirkan hukum-hukum yang menjunjung tinggi Hak asasi manusia, pluralisme dan kesetaraan gender. Sebagai wujud pembaharuan hukum Islam, dari sinilah pemikiran Siti Musdah Mulia itu menjadi sangat penting untuk dikaji sebagai suatu aktivitas dalam rangka melakukan pembaharuan hukum Islam. Selain itu, Siti Musdah Mulia sendiri juga merupakan orang asli Indonesia dan mengerti bagaimana keadaan sosial, budaya, politik, dan keagamaan yang terjadi di Indonesia. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1). Bagaimana ‘iddah Perspektif Siti Musdah Mulia?, 2) Bagaimana ‘iddah relevansinya dengan kesetaraan gender? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai ‘iddah perspektif Siti Musdah Mulia serta relevansinya dengan kesetaraan gender. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan filosofis (maqashid asysyari’ah). Adapun teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Penelitian ini memperoleh kesimpulan, 1) Menurut Siti Musdah Mulia, ‘iddah khususnya dalam KHI sudah tidak relevan lagi digunakan. Untuk itu beliau memberikan gagasan baru dalam CLD-KHI pada pasal 88 ayat 1, 2 dan 7. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa ‘iddah diberlakukan tidak hanya untuk perempuan akan tetapi juga diberlakukan untuk laki-laki serta berisi tentang interval waktu/ masa ‘iddahnya. 2) ‘’Iddah perspektif Siti Musdah Mulia relevan dengan kesetaraan gender. Karena ‘iddah tidak hanya berhubungan dengan masalah biologis saja, akan tetapi berhubungan dengan masalah sosial.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Siti Musdah Mulia, ‘iddah, gender
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169901 Gender Specific Studies
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012810 'Iddah (Waiting Period)
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Syariah > Ahwal As-Syakhsyiyyah
Depositing User: Haryono Raiman
Date Deposited: 11 Apr 2019 06:52
Last Modified: 11 Apr 2019 06:52
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/349

Actions (login required)

View Item View Item