Safitri, Febyana (2024) Perkembangan aktivitas peziarah di Petilasan Mbah Demang (1965-2020). Undergraduate thesis, UIN Kiai haji Achmad Siddiq Jember.
Text (SK-36-SPI-2024)
SKRPSI FEBY FULL.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
Budaya ziarah merupakan budaya yang melengkapi kehidupan masyarakat sejak belum adanya campur tangan agama Islam hingga berakulturasi dengan agama Islam. Budaya ziarah ini santer tersebar di berbagai penjuru wilayah di Indonesia, salah satunya di Jember. Banyak makam-makam yang dikenal keramat di Jember yang senantiasa menjadi objek kunjungan spiritual masyarakat. Salah satu yang menarik perhatian peneliti adalah makam Mbah Demang yang lebih pantas disebut dengan petilasan karena tidak ada bersemayamnya raga di dalamnya. Petilasan Mbah Demang membawa daya tarik tersendiri sehingga memperkaya tradisi ziarah yang telah berkembang di masyarakat dengan praktik dan kebudayaan yang dibawanya.
Penelitian ini memiliki dua fokus penelitian yakni membahas terkait sejarah awal ditemukannya petilasan Mbah Demang dan perkembangan aktivitas peziarah di petilasan Mbah Demang tahun 1965-2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara lebih lanjut terkait sejarah awal ditemukannya petilasan Mbah Demang dan menjelaskan terkait perkembangan aktivitas peziarah pada tahun 1965-2020 sebagai upaya pelestarian. Maka penelitian ini memiliki manfaat dalam memberikan pemahaman tentang sejarah petilasan Mbah Demang serta menjadi penambah literatur dalam ranah historiografi budaya di Jember.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah sebagai metode khusus dari penelitian sejarah. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan terdiri dari lima tahapan yang diantaranya; pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran sejarah) dan historiografi (penulisan sejarah).
Dari penelitian ini didapatlah hasil penelitian yakni sebagai berikut; (1) Terkait awal ditemukannya petilasan Mbah Demang ditengarai berasal dari seorang penduduk lokal yang merasa mendapat petunjuk tentang keberadaan leluhur yang telah membabat wilayah Jember pada masa lalu, hingga ditemukanlah tanah yang dianggap sebagai tanah petilasan Mbah Demang. (2) Adapun dalam perkembangannya petilasan Mbah Demang mampu menarik peziarah untuk datang berziarah, sehingga di tahun 1965-an berkembanglah aktivitas ziarah yang diwarnai dengan pagelaran wayang kulit. Selanjutnya aktivitas peziarah semakin meningkat hingga adanya pemugaran yang dilakukan oleh para peziarah pada tahun 1980-an dan 1997. Aktivitas peziarah mulai mengalami kemerosotan setelah memasuki tahun 2000-an dan mencapai puncaknya pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Perhatian dari pemerintah tidak lepas diberikan terhadap petilasan Mbah Demang sebagai situs cagar budaya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210203 Materials Conservation |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Miss Febyana Safitri |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 01:28 |
Last Modified: | 04 Jul 2024 01:29 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/34900 |
Actions (login required)
View Item |