Khanifan, Ahmad (2024) Sedekah Yang Menyakitkan Dalam Kajian Tafsir Al-Ibrīz Sūrah Al-Baqarah Ayat 263-265 (Studi Tafsir Lisan Kh. A. Mustofa Bisri). Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text (SK-037-IAT-2024)
Skripsi Ahmda Khanifan.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Kata kunci: Sedekah yang menyakitkan, tafsir Al-Ibrīz, studi tafsir lisan.
Salah satu dampak yang dirasakan semua orang dari kemajuan teknologi adalah, bisa dengan mudah membagikan segala bentuk aktivitas ke dalam media sosial yang bisa ditonton banyak orang, tidak terkecuali ketika bersedekah atau berinfak. Belakangan ini bnyak tiktoker, youtuber, influencer, selebgram bahkan artis yang membagikan konten sedekah. Hal ini memperoleh respon yang beraneka ragam dari netizen, ada yang pro dan kontra, karena perbedaan cara pandang setiap orang tentang kosep sedekah yang benar. Oleh karena itu penelitian ini hadir untuk memberikan gambaran sedekah yang beik menurut penafsiran lisan Gus Mus dalam kajian tafsir Al-Ibrīz Sūrah Al-Baqarah Ayat 263-265. Penelitian ini berfokus pada tiga hal yaitu: 1). Bagaimana penafsiran lisan A. Mustofa Bisri terhadap QS. Al-Baqarah ayat 263-265?. 2). Bagaimana karakter kelisanan A. Mustofa Bisri Sūrah Al-Baqarah ayat 263-265?. 3. Apa pesan yang terdapat dalam penafsiran lisan Sūrah Al-Baqarah ayat 263-265 oleh A. Mustofa Bisri?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang memaparkan dan mendeskripsikan data-data yang dianalisis secara deskriptif dari video kajian tafsir Al-Ibrīz Sūrah Al-Baqarah ayat 263-265, yang sekaligus menjadi sember data primer untuk penelitian ini. Untukn jenis penelitian, masuk ke dalam netnografi karena menggunakan media sosial sebagi alat untuk menganalisis kebudayaan dalam komunitas online, juga masuk ke dalam kepustakaan (library research), karena banyak mengambil sumber dari bacaan, baik artikel, jurnal, skripsi, tesis sebagai sumber pendukung. Penafsiran lisan Gus Mus terhadap QS. Al-Baqarah ayat 263-265 yaitu mengenai konsep sedekah yang sesuai anjuran Al-Qur’an. Sedekah bukanlah sekedar memberikan harta kepada orang lain melainkan memiliki makna yang lebih dalam lagi dan memiliki etika-etika yang harus disertai ketika bersedekah supaya amalnya tidak sia-sia. Gus Mus memunculkan enam karakter kelisanan dari sembilin karakter kelisanan milik Walter J.Ong, yaitu aditif alih-alih subordinatif, berlebih-lebihan atau panjang lebar, agregatif alih-alih analitis, dekat dengan kehidupan sehari-hari, empatis dan parsipatif alih-alih berjarak secara objektif, bergantung situasi alih-alih abstrak. Terdapat lima pesan yang dapat dipetik dari penafsiran lisan Gus Mus 1. Supaya manusia memiliki kesadaran akan beragama. 2. Mempererat silaturahmi dengan sesama manusia. 3. Harus memiliki pribadi yang peka terhadap lingkungan sekitar. 4. Menghargai orang lain dengan tidak merendahkan dan menghina. 5. Larangan sedekah dengan disertai sesuatu yang menyakiti perasaan penerima baik berupa perkataan maupun perbuatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160801 Applied Sociology, Program Evaluation and Social Impact Assessment 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160802 Environmental Sociology 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | ahmad khanifan |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 01:42 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 06:30 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/35161 |
Actions (login required)
View Item |