Penafsiran Jalaluddin Al-Suyuthi Tentang Ayat Nasakh dalam Tafsir Ad-Durr Al-Masthur fii Tafsir bi Al-Ma'thur

Zulva, Ulin Nuha (2024) Penafsiran Jalaluddin Al-Suyuthi Tentang Ayat Nasakh dalam Tafsir Ad-Durr Al-Masthur fii Tafsir bi Al-Ma'thur. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
ZULVA ULIN NUHA_U20171038.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (13MB)

Abstract

Diskursus tentang nasakh dalam Al-Qur’an telah melahirkan pro dan kontra di kalangan sarjana Muslim. Sebagian menolak karena menganggapnya bertentangan dengan kesempurnaan Al-Qur’an, sementara sebagian lain menerima nasakh. Di antara sarjana Muslim yang mendukung konsep nasakh adalah Imam Jalaluddin al-Suyuthi. Dalam Al-Itqan fi Ulum al-Qur'an al-Suyuthi menguraikan konsep nasakh dan mengungkapkan pembelaannya terhadap keberadaan nasakh dalam Al-Qur’an. Konsep ini juga tentunya akan berimplikasi kepada penafsiran al-Suyuthi dalam karya tafsirnya "Ad-Durr al-Manthur fi Tafsir bi al-Ma’thur.
Skripsi ini memiliki beberapa fokus penelitian, yakni: (1) Bagaimana konsep nasakh dalam al-Qur’an menurut perspektif al-Suyuthi? (2) Apa argumen teologis yang digunakan al-Suyuthi dalam membela keberadaan nasakh terhadap ayat al-Qur’an? (3) Apa implikasi pandangan al-Suyuthi tentang nasakh terhadap penafsiran al-Qur’an?. Tujuan penelitian ini ialah (1) Mendeskripsikan konsep nasakh terhadap al-Qur’an menurut perspektif al-Suyuti? (2) Mendeskripsikan argumen teologis yang digunakan al-Suyuti dalam membela keberadaan nasakh terhadap ayat al-Qur’an? (3) Mendeskripsikan implikasi pandangan al-Suyuti tentang nasakh terhadap penafsiran al-Qur’an?
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang menggunakan metode analisis isi. Secara deskriptif dan dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha untuk menyelidiki pandangan nasakh Jalaluddin al-Suyuthi berdasarkan penafsirannya terhadap ayat nasakh dalam tafsir Ad-Durr Al-Manthur fii Tafsir bi Al-Ma’thur.
Dalam penelitian ini peneliti memperoleh kesimpulan bahwa 1) dengan adanya nasakh, al-Suyuthi mengakui bahwa hukum atau ketentuan yang telah ditetapkan memungkinkan untuk dihapus atau diganti berdasarkan dalil-dalil yang kuat, 2) nasakh secara umum adalah meringankan sehingga ia merupakan nikmat serta ciri khas umat islam yang tidak ada dalam umat lain. 3) Implikasi konsep nasakh menurut al-Suyuthi mempengaruhi penentuan status hukum atau makna suatu ayat serta pemahaman kontekstual terhadap ayat-ayat nasakh.

Kata Kunci :al-Suyuthi, nasikh mansukh, ad-Dur al-Manthur

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Zulva Ulin Nuha
Date Deposited: 02 Jul 2024 07:14
Last Modified: 02 Jul 2024 07:15
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/35245

Actions (login required)

View Item View Item