Nandika, Erivany (2024) REFORMULASI UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO 16 TAHUN 2019 ATAS PERUBAHAN UU NO 1 TAHUN 1974 TENTANG WALI NIKAH MENURUT PERSPEKTIF SYAMSUDIN AL-SARKHASI. Undergraduate thesis, UIN KHAS JEMBER.
Text
NEW VAVAN SKRIPSI X1 hARD-1.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only until 1 December 2025. Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
Reformulasi Undang-Undang Perkawinan di Indonesia menjadi penting
untuk memastikan keselarasan dengan prinsip-prinsip syariah, terutama dalam
konteks wali nikah menurut PerspektifSyamsudin Al Sarkhasi,karena masih ada salah satu pendapat madzhab yang masih mengakomodir. Hal ini menjadi penting
untuk memastikan kelarasan dengan prinsip dalam syariah, teritama tentang wali
nikah menurut Syamsudin Al Sarkasi.Mengapa demikian, karena wali nikah
berperan krusial dalam pelaksaan pernikahan. Yang mana Madzhab Hanafi
menekankan bahwa wali nikah memiliki otoritas moral dan hukum. Dengan ini
peneliti ingin menyesuaikan untuk mengakomodasi perspektif madzhab hanafi
terkait wali nikah dengan pertimbangan – pertimbangan seperti aspek sosial,budaya dan hukum yang berllaku dalam masyarakat. Dari pertimbangan peneliti,
maka peneliti berfikir bagaimana jika seorang ibu menjadi wali nikah dan
bagaimana reformulasi UU perkawinan terkait wali nikah perempuan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Normatif
yang merupakan suatu pendekatan dalam ilmu hukum yang berfokus pada analisis
dan penelitian terhadap aturan, norma atau dengan prinsip hukum yang ada.
Peneliti menggunakan metode ini bertujuan untuk memahami dan mengevaluasi
keadilan dan konsistensi atas keberlakuan hukum tanpa berfokus kepada fakta dan
realitas yang ada. Untuk mengumpulkan bahan dan skema dalam melakukan
penelitian di dapatkan langsung dari Kitab Al Mabsuth karya Syamsudin Abu
Bakar Muhammad bin Abi Sahal atau dikenal dengan Syamsudin Al-Sharkasi dan
dengan mengkaji meneliti menganalisa Reformulasi Undang –Undang
Perkawinan terkait wali nikah Menurut Perspektif Syamsudin Al-Sarkhasi
Bahwa hukum seorang ibu menjadi wali nikah bagi anak perempuannya
itu boleh dengan alasan laki-laki dan perempuan itu sama kedudukannya dalam
Perspektif Syamsudin Al Sarkhasi dalam kitabnya Al Mabsuth,kitab yang
muktamad dalam Madzhab Hanafi. Laki-laki juga harus memberikan ruang
kepada perempuan untuk menjadi wali nikah dan juga perempuan berhak menjadi
wali dirinya sendiri perempuan berhak mendidayagunakan dirinya sendiri dan
perempuan terutama ibu berhak melakukan transaksi-transaksi jual beli misalnya
akad nikah. Karena ia memiliki hak atas dirinya sendiri sebagaimana seorang ibu
yang menjadi tulang punggung bukan tulang rusuk keluarga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180114 Human Rights Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | vavan Erivany Nandika |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 07:37 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 07:37 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/36882 |
Actions (login required)
View Item |