Al Asyari, Mohammad Farhan Firdaus (2024) BUDAYA FLEXING PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI ANALISIS MA’NA CUM MAGHZA). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq jember.
Text
Mohammad Farhan Firdaus Al Asyari_204104010068.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Mohammad Farhan Firdaus Al-Asyari, 2024: Budaya Flexing Perpsektif Al�Qur‟an (Studi Analisis Makna Cum Maghza).
Kata Kunci: Budaya Flexing, Al-Qur‟an, Makna Cum Maghza.
Flexing merupakan perilaku sombong yang dengan sengaja memamerkan harta kekayaan seperti mobil-mobil mewah, perhiasan, ataupun barang-barang mewah yang dimilikinya. Lahirnya perilaku flexing ini memiliki beragam tujuan,
dimulai dari keinginan untuk dipandang oleh orang lain, agar disegani, dikagumi, serta sebagai sebuah strategi pemasaran. Perilaku flexing ini menjadi perdebatan di kalangan masyarakat, dikarenakan telah menyalahi aturan agama dan sikap moral manusia. Kemudian fenomena ini dikaji dengan Ma‟na Cum Magza yang menafsirkan Al-Qur‟an dengan menguraikan secara makna asli, menjelaskan tujuan dari diturunkannya ayat, serta menyelaraskan bentuk flexing di zaman jahiliyah dengan masa kontemporer. Maka dari itu, peneliti mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: 1)
Bagaimana konsep flexing sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur‟an? 2) Bagaimana konteks ayat dan perilaku flexing pada zaman nabi? 3) Bagaimana relevansi konsep flexing menurut Al-Qur‟an dalam realitas kontemporer?
Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research). Pada analisa data, penulis memakai deskriptif dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat dari data-data yang dikumpulkan dan disajikan secara sederhana, serta analisis data dengan teori Ma‟na Cum Magza. Penelitian ini memperoleh kesimpulan, 1) Larangan berperilaku sombong di dalam Al-Qur‟an memiliki beberapa bentuk derivasi, diantaranya yang paling berkaitan dengan perilaku flexing adalah lafal mukhtal dan fakhur. 2) Perilaku flexing pada masa Nabi dicontohkan dengan membunyikan perhiasan, memamerkan kekayaan, persaingan antara golongan demi memperoleh citra diri. 3) Perilaku flexing dalam kontek modern didukung oleh kecanggihan media sosial yang merupakan wadah untuk mengekspresikan perilaku flexing. Perilaku tersebut berpotensi merusak hubungan sosial dan spiritual dikarenakan dipicu oleh kenikmatan duniawi seperti halnya ilmu, kekayaan, dan kekuasaan yang didukung oleh adanya media sosial dalam memudahkan penyebarannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Mohammad Farhan Firdaus Al Asyari |
Date Deposited: | 18 Dec 2024 02:45 |
Last Modified: | 18 Dec 2024 02:45 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/37710 |
Actions (login required)
View Item |