KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KONTEKS MULTIKULTURAL DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT KELAS VIII MTS MAMBAUL KHOIRIYATIL ISLAMIYAH BANGSALSARI JEMBER

Iffah F, Luk Luk Ainul Iffah F (2024) KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KONTEKS MULTIKULTURAL DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT KELAS VIII MTS MAMBAUL KHOIRIYATIL ISLAMIYAH BANGSALSARI JEMBER. Undergraduate thesis, UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.

Text WATERMARK 2.pdf Download (6MB)

Abstract

Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Aljabar, Soal Konteks Multikultural, Adversity Quotient.
Kemampuan berpikir aljabar merupakan elemen penting dalam pembelajaran matematika, terutama untuk menyelesaikan soal persamaan linear satu variabel (PLSV). Namun, banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan aplikasinya, terutama dalam konteks multikultural yang membutuhkan pengintegrasian berbagai perspektif budaya. Selain itu, Adversity Quotient (AQ), yang mencerminkan kemampuan siswa menghadapi tantangan, turut memengaruhi keberhasilan mereka dalam menyelesaikan soal matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VIII MTS Mambaul Khoiriyatil Islamiyah Bangsalsari Jember berdasarkan tipe AQ, yaitu quitter, camper, dan climber.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, dilakukan di MTS Mambaul Khoiriyatil Islamiyah Bangsalsari Jember. Subjek penelitian dipilih dari 3 kelas VIII dengan jumlah total 105 siswa, kemudian dipilih 7 siswa dari setiap kelas yang memiliki kemampuan setara. Dengan teknik purposive sampling, dipilih 1 siswa dari masing-masing tipe AQ: quitter, camper, dan climber. Teknik pengumpulan data meliputi angket, tes, wawancara, dan dokumentasi, sementara analisis data dilakukan menggunakan metode Miles, Huberman, dan Saldana.
Hasil penelitian mengungkapkan adanya variasi kemampuan berpikir aljabar siswa berdasarkan tipe Adversity Quotient (AQ). Siswa tipe quitter hanya mampu memenuhi empat indikator berpikir aljabar, yaitu menggali informasi dari soal berbasis konteks multikultural, menyajikan informasi tersebut dalam bentuk variabel, menentukan model matematika yang sesuai, dan menyelesaikan model matematika. Namun, hasil penyelesaian mereka masih kurang menyeluruh. Siswa tipe camper berhasil memenuhi semua indikator berpikir aljabar, tetapi terdapat kekurangan dalam mencantumkan keterangan simbol variabel yang digunakan. Sementara itu, siswa tipe climber mampu memenuhi seluruh indikator berpikir aljabar dengan sangat baik. Soal yang digunakan dalam penelitian ini mengandung konteks multikultural dengan unsur budaya Indonesia, seperti Islam Aboge dan Petik Laut. Secara keseluruhan, siswa menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengorganisasikan dan mengelompokkan informasi dari soal kontekstual multikultural, membangun struktur penyelesaian yang koheren, dan menghubungkan berbagai elemen permasalahan dengan tepat.

Actions (login required)

View Item