Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Modul Terintegrasi Keislaman Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII MTs At-Taqwa Bondowoso Tahun Pelajaran 2019/2020

HeidiahWaskito Rini, - (2021) Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Modul Terintegrasi Keislaman Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII MTs At-Taqwa Bondowoso Tahun Pelajaran 2019/2020. Undergraduate thesis, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.

Text HeidiahWaskito Rini_T20169018.pdf Download (15MB)

Abstract

Heidiah Waskito Rini, 2020: Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Modul Terintegrasi Keislaman Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII MTs At-Taqwa Bondowoso Tahun Pelajaran 2019/2020 Kata Kunci: Bahan Ajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Modul IPS Sebagai seorang guru IPS harus bisa menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran, semua itu bukan hanya dari cara penyampaian materi, namun juga harus dari bahan ajar yang digunakan, pendidik harus kreatif dalam membuat bahan ajar. Pengembangan bahan ajar sangat diperlukan. Penelitian pengembangan ini dilakukan di MTs At-Taqwa Bondowoso, dengan obyek penelitian siswa kelas VII. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan bahan ajar berbentuk modul terintegrasi keislaman pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VII MTs At-Taqwa Bondowoso tahun pelajaran 2019/2020; 2) Mendeskripsikan kelayakan pengembangan bahan ajar berbentuk modul terintegrasi keislaman pada mata pelajaran IPS kelas VII MTs AtTaqwa Bondowoso tahun pelajaran 2019/2020 menurut validator; 3) Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pengembangan bahan ajar berbentuk modul terintegrasi keislaman pada mata pelajaran IPS kelas VII MTs At-Taqwa Bondowoso tahun pelajaran 2019/2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam pembuatan modul Ilmu Pengetahuan Sosial terintegrasi keislaman adalah model 4-D yang meliputi empat tahapan yaitu (Define, Design, Development, dan Dissaminate). Penelitian ini mengadopsi model pengembangan 4-D dengan tiga tahapan yaitu; 1) Define (pendefinisian); 2) Design (perancangan); 3) Development (pengembangan). Subyek penilaian produk untuk kelayakan modul terdiri dari empat ahli, yakni ahli materi, ahli desain, ahli bahasa, dan guru IPS. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil dari langkah-langkah pengembangan modul IPS terintegrasi keislaman ada tiga tahapan yaitu; 1) Define, pada tahap ini siswa membutuhkan Modul IPS terintegrasi keislaman dari perolehan persentase skor angket kebutuhan siswa terhadap Modul sebesar 84,06%. 2) Design, pada tahap ini Modul IPS terintegrasi keislaman telah dirancang dan perlu dilakukan uji validasi sebelum diujicobakan pada siswa. 3) Development, pada tahap ini Modul IPS terintegrasi keislaman dinilai oleh beberapa tim ahli. Penilaian tersebut diperoleh dari beberapa ahli; a) Ahli materi dengan persentase skor 78,8%, dinyatakan valid dan layak digunakan namun perlu revisi kecil; b) Ahli desain dengan persentase skor 68,5%, dinyatakan valid dan layak digunakan namun perlu revisi kecil; c) Ahli bahasa dengan persentase skor 81,3%, dinyatakan valid dan layak digunakan dan tanpa revisi; d) Guru IPS dengan persentase skor 86,2%, dinyatakan valid dan dapat digunakan dengan tanpa revisi. Hasil uji coba terbatas diperoleh respon siswa dengan rata-rata persentase skor 84%. Hasil uji lapangan diperoleh rata-rata persentase skor 82,65%. Hasil persentase keterterapan bahan ajar Modul memperoleh hasil 95%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Modul IPS terintegrasi keislaman ini valid dan dapat digunakan untuk pembelajaran IPS di MTs At-Taqwa Bondowoso.

Actions (login required)

View Item