Zannah, Dewi hartini (2024) NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TARIAN TOR-TOR NAPOSO NAULI BULUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BERBASIS ETNOPEDAGOGI. Undergraduate thesis, Universitas islam negeri kiai haji achmad siddiq jember.
Text
SKRIPSI DEWI HARTINI ZANNAH WM.pdf Download (5MB) |
Abstract
Tari Tor-Tor Naposo Nauli Bulung berfungsi sebagai media pendidikan
yang mengandung nilai-nilai seperti ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kerendahan hati, kepedulian, saling menghormati, dan mempererat hubungan antar
sesama. Melalui tarian ini, orang tua dapat menyampaikan pesan dan nasihat kepada
anak-anak, sementara pendidik dapat menanamkan pemahaman moral kepada
peserta didik, sehingga setiap penari dapat meresapi makna yang terkandung dalam
gerakan tarian tersebut. Sebagai salah satu warisan budaya masyarakat Batak,
Tarian Tor-Tor memiliki makna filosofis dan sosial yang dalam, termasuk dalam
konteks pendidikan. Dalam hal ini, Tor-Tor Naposo Nauli Bulung tidak hanya
berfungsi sebagai ekspresi seni, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sosial yang dapat
dijadikan sumber ajar dalam pelajaran IPS, khususnya untuk pengembangan
karakter dan pemahaman terhadap kehidupan masyarakat adat.
Fokus penelitiannya yakni 1) Bagaimana penerapan nilai spiritual dan
penhormatan yang terkandung pada tari tor-tor naposo nauli bulung? 2)Bagaimana
bentuk nilai-nilai kearifan lokal dalam tarian tor-ror sebagai sumber belajar IPS
berbasis etnopedagogi?
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan jenis
penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini akan
diperiksa melalui dua aspek utama: triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini ialah 1)Tari Tor-Tor Naposo Nauli Bulung mengandung
nilai spiritual dan penghormatan dalam budaya Batak. Selain sebagai hiburan dalam
upacara adat, tari ini merupakan ritual untuk berkomunikasi dengan roh leluhur dan
memohon perlindungan Tuhan. Tarian ini juga mengajarkan penghormatan
terhadap leluhur, solidaritas, dan gotong royong. Namun, pelestariannya
menghadapi tantangan, terutama perbedaan pemahaman antara generasi tua dan
muda yang sering melihatnya hanya sebagai hiburan. Dibutuhkan kerjasama antara
masyarakat, pemerintah, dan pengurus adat untuk menjaga nilai budaya ini di
tengah globalisasi. 2) Tari Tor-Tor dapat dijadikan sumber pembelajaran IPS
berbasis etnopedagogi, mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, kedisiplinan, dan
penghormatan terhadap leluhur. Pembelajaran ini membantu siswa
menghubungkan teori dengan budaya lokal. Namun, tantangan yang dihadapi
adalah keterbatasan waktu kurikulum dan kurangnya pemahaman siswa terhadap
filosofi tari ini. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih komprehensif dan interaktif
diperlukan, seperti integrasi IPS dengan seni budaya dan melibatkan tokoh
masyarakat untuk memperdalam pemahaman siswa tentang nilai budaya Batak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130106 Secondary Education 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130302 Comparative and Cross-Cultural Education 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130303 Education Assessment and Evaluation |
Depositing User: | Dewi Hartini Zannah |
Date Deposited: | 27 Dec 2024 08:30 |
Last Modified: | 27 Dec 2024 08:30 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/38877 |
Actions (login required)
View Item |