Peran Sekolah Adat Pesinauan dalam Pemberdayaan Generasi Muda Berbasis Kearifan Lokal di Desa Olehsari Banyuwangi

Candrawinata,, A. Ekayasa (2025) Peran Sekolah Adat Pesinauan dalam Pemberdayaan Generasi Muda Berbasis Kearifan Lokal di Desa Olehsari Banyuwangi. Undergraduate thesis, UIN KHAS JEMBER.

[img] Text
Ekayasa Candrawinata FIX.pdf

Download (5MB)

Abstract

A. Ekayasa Candrawinata, 2024: Peran Sekolah Adat Pesinauan dalam Pemberdayaan Generasi Muda Berbasis Kearifan Lokal di Desa Olehsari Banyuwangi.
Kata Kunci: Sekolah Adat Pesinauan, Pemberdayaan, Generasi Muda, Kearifan Lokal.
Desa Olehsari, Banyuwangi, merupakan salah satu pusat budaya suku Osing dengan kekayaan tradisi dan adat istiadat yang diwariskan turun-temurun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, generasi muda di desa ini mulai terpengaruh oleh modernisasi dan globalisasi, sehingga minat mereka terhadap budaya lokal semakin berkurang. Banyak dari mereka yang lebih tertarik pada hal-hal modern dan mengikuti tren, sehingga kurang mempelajari dan memahami adat serta filosofi yang terkandung dalam budaya lokal. Hal ini menjadi tantangan besar untuk melestarikan budaya Osing di Desa Olehsari. Sekolah Adat Pesinauan hadir sebagai upaya untuk melestarikan budaya Osing dan memperkuat identitas generasi muda melalui pendekatan pendidikan berbasis kearifan lokal. Fokus penelitian dalam skripsi ini meliputi: 1) Bagaimana proses pemberdayaan generasi muda berbasis kearifan lokal melalui Sekolah Adat Pesinauan di Desa Olehsari Banyuwangi? 2) Bagaimana peran Sekolah Adat Pesinauan dalam pemberdayaan generasi muda di Desa Olehsari? 3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan genersi muda di Sekolah Adat Pesinauan?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan mencakup triangulasi sumber dan tringulasi teknik.
Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk memahami proses pemberdayaan generasi muda berbasis kearifan lokal melalui Sekolah Adat Pesinauan, 2) Untuk menganalisis peran Sekolah Adat Pesinauan dalam pemberdayaan generasi muda di Desa Olehsari Banyuwangi, dan 3) Untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan generasi muda di sekolah adat prsinauan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sekolah Adat Pesinauan menerapkan tahapan pemberdayaan yang mencakup persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif kegiatan, formula rencana aksi, implementasi, evaluasi, hingga terminasi. 2) Sekolah Adat Pesinauan menjalankan tiga peran yaitu : aktif (merancang dan menjalankan program budaya), partisipatif (melibatkan peserta dalam kegiatan budaya), dan pasif (menjaga keaslian tradisi). 3) Faktor pendukung pemberdayaan di Sekolah Adat Pesinauan meliputi dukungan komunitas, keterlibatan tokoh adat, dan kebijakan pemerintah. Sementara faktor penghambatnya adalah keterbatasan dana, kurangnya akses teknologi, pengaruh budaya global, dan migrasi generasi muda ke kota. Meski demikian, Sekolah Adat Pesinauan tetap berperan penting dalam melestarikan budaya Osing.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180101 Aboriginal and Torres Strait Islander Law
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: Ekayasa Candrawinata
Date Deposited: 02 Jan 2025 08:48
Last Modified: 02 Jan 2025 08:48
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/39160

Actions (login required)

View Item View Item