Dinda Amaranggana, Haikal Ahmada (2021) Analisis Penalaran Ilmiah Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Banyuwangi Dalam Menyelesaikan Masalah Fisika Ditinjau dari Adversity Quotient. Undergraduate thesis, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Text
Dinda Amaranggana Haikal Ahmada_T201710015.pdf Download (13MB) |
Abstract
Dinda Amaranggana Haikal Ahmada, 2021:Analisis Penalaran Ilmiah Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Banyuwangi Dalam Menyelesaikan Masalah Fisika Ditinjau dari Adversity Quotient Kata Kunci : Penalaran Ilmiah, Deduktif, Induktif, Masalah Fisika, Adversity Quotient Penalaran ilmiah adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan dari beberapa pernyataan yang diketahui secara ilmiah. Terdapat dua macam penalaran yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Sedangkan Penalaran deduktif adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari hal�hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Penalaran induktif dan deduktif siswa menyelesaikan masalah fisika berkaitan dengan daya juang siswa dalam menghadapi kesulitan. Penentuan tingkat daya juang siswa adalah Adversity quotient (AQ). Adversity Quotient (AQ) adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan atau permasalahan dengan memanfaatkan kecerdasan yang dimiliki. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana penalaran ilmiah siswa tipe quitter dalam menyelesaikan masalah fisika, bagaimana penalaran ilmiah siswa tipe camper dalam menyelesaikan masalah fisika, bagaimana penalaran ilmiah siswa tipe climber dalam menyelesaikan masalah fisika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penalaran ilmiah siswa dalam menyelesaikan masalah fisika ditinjau dari Adversity Quotient. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini 6 siswa dari 34 siswa kelas VIII B MTsN 1 Banyuwangi yang terdiri dari 2 siswa dengan Adversity Quotient rendah (quitter), 2 siswa dengan Adversity Quotient sedang (camper) dan 2 siswa Adversity Quotient tinggi (Climber). Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes penyelesaian masalah dan wawancara. Data tersebut dianalisis berdasarkan indikator penalaran deduktif dan induktif serta penalaran adversity quotient. Hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan: (1) siswa yang memiliki Adversity Quotient rendah (quitter) dalam menyelesaikan masalah fisika menggunakan penalaran ilmiah induktif sesuai dengan hasil angket dan tes penyelesaian masalah yang dikerjakan. (2) siswa yang memiliki Adversity Quotient sedang (camper) dalam menyelesaikan masalah fisika menggunakan penalaran ilmiah deduktif sesuai dengan hasil angket dan tes penyelesaian masalah yang dikerjakan. (3) siswa yang memiliki Adversity Quotient tinggi (climber) dalam menyelesaikan masalah fisika menggunakan penalaran ilmiah deduktif sesuai dengan hasil angket dan tes penyelesaian masalah yang dikerjakan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified |
Depositing User: | muhammad fredi afan |
Date Deposited: | 21 Apr 2022 08:11 |
Last Modified: | 21 Apr 2022 08:11 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/4093 |
Actions (login required)
View Item |