Bimbingan Keagamaan Dalam Meningkatkan Spiritual Intelligence Siswa Tunanetra di SLB Negeri Cindogo Tapen Bondowoso

Wasilah, Wasilah (2025) Bimbingan Keagamaan Dalam Meningkatkan Spiritual Intelligence Siswa Tunanetra di SLB Negeri Cindogo Tapen Bondowoso. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text BIMBINGAN KEAGAMAAN DALAM MENINGKATKAN SPIRITUAL INTELLIGENCE SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI CINDOGO TAPEN BONDOWOSO.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB)

Abstract

Wasilah, 2025: Bimbingan Keagamaan Dalam Meningkatkan Spiritual
Intelligence Siswa Tunanetra di SLB Negeri Cindogo Tapen Bondowoso.
Kata kunci: Bimbingan Keagamaan, Spiritual Intelligence, Tunanetra.

Bimbingan keagamaan suatu upaya atau bantuan yang diberikan
pembimbing kepada seseorang yang dibimbing untuk mengembangkan fitrahnya
sebagai manusia dan makhluk Allah SWT. Bimbingan keagamaan diberikan kepada
siapa saja, baik manusia normal pada umumnya dan manusia yang memiliki
keterbatasan pada khusunya. Dalam meningkatkan potensi spiritual siswa
tunanetra, bimbingan keagamaan diterapkan di SLB Negeri Cindogo Tapen
Bondowoso untuk membantu siswa tunanetra dalam memahami serta menghayati
ajaran agama yang dianutnya sehingga tercapai spiritual intelligence pada diri
siswa tunanetra secara optimal.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana proses bimbingan
keagamaan dalam meningkatkan spiritual intelligence siswa tunanetra di SLB
Negeri Cindogo Tapen Bondowoso? 2) Apa manfaat bimbingan keagamaan dalam
meningkatkan spiritual intelligence siswa tunanetra di SLB Negeri Cindogo Tapen
Bondowoso?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui proses bimbingan
keagamaan dalam meningkatkan spiritual intelligence siswa tunanetra di SLB
Negeri Cindogo Tapen Bondowoso. 2) untuk mengetahui manfaat bimbingan
keagamaan dalam meningkatkan spiritual intelligence siswa tunanetra di SLB
Negeri Cindogo Tapen Bondowoso.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif yaitu
peneliti akan menggambarkan fenomena yang ditemukan di lapangan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Kemudian, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan analisis data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Penelitian ini sampai pada simpulan bahwa: 1) proses bimbingan
keagamaan dalam meningkatkan spiritual intelligence siswa tunanetra di SLB
Negeri Cindogo Tapen Bondowoso terdiri dari praktik ibadah, mengaji, dan
penerapan norma agama dengan metode yang digunakan meliputi ceramah, tanya
jawab, dan pembiasaan; 2) manfaat bimbingan keagamaan dalam meningkatkan
spiritual intelligence siswa tunanetra di SLB Negeri Cindogo Tapen Bondowoso
ditandai dengan munculnya aspek-aspek kecerdasan spiritual meliputi tawazzun
(mudah menyesuaikan), kaffah (memiliki berbagai perspektif dalam melihat
masalah dan memiliki jawaban mendasar), istiqomah, tawadhu’ (rendah hati) dan
ikhlas dalam menerima cobaan serta tetsp bertaqwa kepada Allah. Munculnya
aspek-aspek spiritual intelligence dalam diri siswa tunanetra membuktikan bahwa
bimbingan yang diberikan dengan metode pembiasaan sangat efektif dalam
meningkatkan spiritual intelligence siswa tunanetra yang dikemas dengan
bimbingan keagamaan.

Actions (login required)

View Item