PRIORITAS SABILILLAH SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT: TELAAH KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN LEMBAGA AMIL ZAKAT DI JEMBER

Wardana, Faiz Ali (2025) PRIORITAS SABILILLAH SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT: TELAAH KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN LEMBAGA AMIL ZAKAT DI JEMBER. Undergraduate thesis, UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

Text Faiz Ali Wardana_212102020051.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB)

Abstract

Faiz Ali Wardana. 2025: Prioritas Sabilillah Sebagai Mustahik Zakat: Telaah Kebijakan Pendistribusian Lembaga Amil Zakat Di Jember.
Kata Kunci: Sabilillah, Mustahik Zakat, Kebijakan Pendistribusian, Lembaga Amil Zakat.

Kabupaten Jember, merupakan Kabupaten dengan tingkat pengelolaan dana zakat yang sangat tinggi, Lembaga Amil Zakat di Jember terdiri dari tujuh Lembaga sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian Agama RI. Dari ketujuh Lembaga Amil Zakat yang berada di Kabupaten Jember terdapat Lembaga Zakat yang mendistribusikan terhadap Mustahik Sabilillah di sektor pendidikan, Guru ngaji, dan sosial kemanusiaan Lembaga tersebut merupakan Lembaga Amil Zakat NU Jember dan Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Jember. Penelitian bertujuan untuk melakukan telaah kebijakan pendistribusian Lembaga Amil Zakat yang memprioritaskan pendistribusian terhadap Mustahik Sabilillah menggunakan Undang-Undang Pengelolaan Zakat Dan Hukum Islam.
Fokus penelitian yakni: 1.) Bagaimana Pemaknaan Sabilillah di Lembaga Amil Zakat Jember sebagai Prioritas Pendistribusian? 2.) Bagaimana Tinjauan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan zakat dan Hukum Islam pada model pendistribusian Sabilillah di Lembaga Amil Zakat Jember?
Tujuan Penelitian Ini: 1.) Untuk Mengetahui Pemaknaan Sabilillah Menurut Lembaga Amil Zakat Kabupaten Jember Sebagai Prioritas Mustahik Zakat. 2.) Untuk Mengetahui bagaimana tinjauan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 dan Hukum Islam pada model pendistribusian Sabilillah Lembaga Amil Zakat Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan Yuridis Empiris. Bentuk penelitian ini berupa mengamati dan mendeskripsikan serta telaah Menggunakan Undang-Undang Pengelolaan Zakat dan Hukum Islam, atas bagaimana pemaknaan Sabilillah, dan Kebijakan prioritas pendistribusian di Lembaga Amil Zakat NU Jember Dan Nurul Hayat Jember.
Kesimpulan penelitian: 1.) Pemaknaan mustahik kategori Sabilillah oleh Lembaga Amil Zakat NU Care Jember dan Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Jember. NU Care Jember awalnya memaknai Sabilillah secara ketat sebagai pejuang bersenjata, namun dalam praktiknya kadang merujuk pada makna yang lebih luas sesuai pandangan ulama. Sementara itu, Nurul Hayat Jember secara konsisten mengartikan Sabilillah sebagai perjuangan membela agama melalui pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan, seperti beasiswa bagi anak yatim penghafal Al-Qur’an dan renovasi sarana pendidikan. Pemaknaan ini sejalan dengan pandangan ulama seperti Yusuf Qardhawi, yang menegaskan bahwa jihad mencakup berbagai bentuk perjuangan di jalan Allah. Kedua lembaga tersebut telah menerapkan konsep Sabilillah secara relevan dengan konteks modern. 2.) Model sistem distribusi zakat oleh Lembaga Amil Zakat NU Jember dan Nurul Hayat Jember dengan distribusi Mustahik multidimensional, di mana satu individu dapat masuk dalam lebih dari satu kategori penerima. Kedua lembaga memprioritaskan Mustahik Sabilillah, seperti guru ngaji, beasiswa anak yatim penghafal Al-Qur’an, dan renovasi sarana pendidikan, karena peran mereka dalam membela agama serta kondisi ekonomi yang tergolong Fakir Miskin. Distribusi ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 serta pandangan Yusuf Qardhawi, yang menegaskan bahwa Fakir Miskin tetap menjadi prioritas utama dalam distribusi zakat.

Actions (login required)

View Item