REFLEKSI SOSIAL DALAM DI<WA<N IMAM SYAFI’I (ANALISIS KITAB AL JAUHAR AN NAFI<S KARYA MUHAMMAD IBRAHIM SALIM)

Windariyah, Devi Suci (2025) REFLEKSI SOSIAL DALAM DI<WA<N IMAM SYAFI’I (ANALISIS KITAB AL JAUHAR AN NAFI<S KARYA MUHAMMAD IBRAHIM SALIM). Doctoral thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text ok_gabungan.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan kajian terhadap Di<wa<n Imam Syafi’i yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Mayoritas studi sebelumnya lebih berfokus pada aspek stilistika dan tema-tema keagamaan tanpa menelaah dimensi refleksi sosial secara sistematis. Oleh karena itu, pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimana refleksi sosial terkait nilai religi, moralitas sosial, pilihan rasional, stratifikasi sosial, dan mobilitas sosial direpresentasikan dalam syair-syair Imam Syafi’i?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra model Alan Swingewood. Data primer berupa 50 syair dalam Diwān al-Jauhar an-Nafīs fī Syair al-Imām Muhammad bin Idrīs karya Muhammad Ibrahim Salim. Analisis dilakukan melalui teori azas religi, moralitas sosial, pilihan rasional, stratifikasi sosial, dan mobilitas sosial, untuk mengungkap bagaimana puisi-puisi tersebut merefleksikan realitas sosial masyarakat Islam klasik dan relevansinya dengan masyarakat kontemporer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Refleksi religi menempatkan ilmu agama sebagai fondasi ketakwaan dan transformasi sosial; 2) Moralitas sosial ditampilkan melalui tindakan-tindakan Imam Syafi’i yang mencerminkan etika kolektif dan spiritual; 3) Pilihan rasional mencakup pengendalian nafsu, orientasi akhirat, dan keyakinan terhadap rahmat ilahi sebagai logika tindakan sosial; 4) Stratifikasi sosial disusun berdasarkan kualitas akhlak, bukan kelas sosial, membedakan antara strata mulia dan hina; 5) Mobilitas sosial ditopang oleh pendidikan agama sebagai instrumen peningkatan martabat spiritual dan sosial.
Kesimpulannya, Diwān Imam Syafi’i bukan hanya ekspresi spiritual, tetapi juga dokumen sosial-budaya yang mencerminkan visi masyarakat Islam ideal yang berbasis pada ilmu, moral, dan ketakwaan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan sosiologi sastra Islam dan membuka ruang baru untuk kajian sastra keislaman sebagai medium refleksi sosial.

Actions (login required)

View Item