Kisah Qarun dalam Al-Qur’an Sebagai Respons Atas Gaya Hidup Flexing (Analisis Tafsir Maqâṣidî)

Jamalallail, Ahmad Qoys (2025) Kisah Qarun dalam Al-Qur’an Sebagai Respons Atas Gaya Hidup Flexing (Analisis Tafsir Maqâṣidî). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Ahmad Qoys Jamalallail_211104010023.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Kisah di dalam Al-Qur’an mengandung sekian banyak pelajaran, hikmah, dan nasihat bagi orang yang mau mempelajarinya. ‘Ibrah dalam kisah Al-Qur’an relevan sepanjang zaman. Di antara tokoh yang diceritakan kisah hidupnya oleh Al-Qur’an adalah Qarun. Kisah Qarun yang dilukiskan Al-Qur’an sebagai orang yang punya banyak harta, namun ia bersikap angkuh dan pamer atas kekayaannya mempunyai relevansi dengan fenomena gaya hidup masyarakat saat ini yang gemar pamer harta dan kekayaan dengan tujuan untuk menunjukkan harga diri yang terkenal dengan term flexing. Penelitian ini akan mengkaji kisah Qarun dalam QS. Al-Qaṣaṣ/28: 76-82 dengan menggunakan pendekatan tafsir maqâṣidî. Pendekatan tafsir maqâṣidî dipilih karena dapat mengungkap maksud terdalam dan makna substansial dari ayat Al-Qur’an, termasuk ayat kisah, sehingga makna substansial itu dapat dipahami dan diterapkan dalam konteks masa sekarang.
Fokus penelitian yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana kisah Qarun di dalam Al-Qur’an? 2) Bagaimana maqâṣid yang terdapat di dalam kisah Qarun? 3) Bagaimana relevansi maqâṣid kisah Qarun dalam merespons gaya hidup flexing? Sementara tujuan penelitian ini ialah: 1) Menjelaskan kisah Qarun di dalam Al-Qur’an 2) Menguraikan maqâṣid yang terdapat di dalam kisah Qarun 3) Menerangkan relevansi maqâṣid kisah Qarun dalam merespons gaya hidup flexing.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Sumber data primernya adalah ayat 76-82 dari QS. Al-Qaṣaṣ/28 dengan kitab-kitab tafsir yang menjelaskan ayat tersebut, seperti kitab al-Taḥrîr wa al-Tanwîr, Tafsir al-Miṣhbah, Tafsir Al-Azhar, Tafsîr al-Munîr dan lainnya. Data sekunder diambil dari sumber data tertulis lain yang mendukung topik penelitian. Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan metode deskriptif-analitis.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan jawaban atas rumusan masalah. 1). Qarun merupakan umat Nabi Musa yang berlaku aniaya terhadap kaumnya. Qarun memamerkan harta kekayaannya dan tidak mau menerima nasihat dari pembesar kaumnya. 2). Akar dari perbuatan aniaya dan pamer tersebut adalah kesombongan yang begitu besar yang disebabkan karena kebanggaan yang berlebihan terhadap harta kekayaan yang dimilikinya. 3). Gaya hidup flexing mempunyai kemiripan dengan sikap pamer Qarun, yakni sama didasari atas kesombongan. Pelaku flexing yang didasari sombong dapat tergelincir hidupnya dengan kehilangan apa yang disombongkannya. Namun, menunjukkan harta sebagai cara mensyukuri nikmat Allah dan supaya orang lain terdorong melakukan kebaikan itu tidak dilarang. Cara yang bisa dilakukan untuk menghindari sikap sombong yang dapat berujung pada flexing adalah mengetahui hakikat dirinya sebagai hamba yang lemah dan hanya Allah yang berhak sombong serta melakukan hal-hal produktif yang menunjukkan kerendahan diri, seperti salat, zakat, infak, dan bersedekah.
Kata kunci: kisah Qarun, flexing, tafsir maqâṣidî, sombong

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mr Ahmad Qoys Jamalallail
Date Deposited: 11 Jun 2025 01:47
Last Modified: 11 Jun 2025 01:47
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/42184

Actions (login required)

View Item View Item