widad, sofwil (2025) RESILIENSI MARYAM (STUDI PENAFSIRAN QS.MARYAM AYAT 22-29). Undergraduate thesis, UIN KHAS JEMBER.
![]() |
Text
REVISI FIX UFIL.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
Kisah Maryam dalam Qs. Maryam ayat 22-29 menunjukan perjuangan berat seorang perempuan yang menghadapi tekanan psikologis dan sosial. Maryam mengalami kehamilan tanpa suami, melahirkan seorang diri di tempat terpencil, dan harus menghadapi tuduhan serta pandangan buruk dari Masyarakat. Pada masa itu masyarakat sangat menjunjung tinggi kehormatan perempuan sehingga kondisi Maryam dianggap aib besar. Meski demikian Maryam tidak kehilangan kendali diri, tetap tenang menjalani semua dengan sabar dan mengikuti petunjuk dari Allah. Dalam ilmu psikologi sikap Maryam menunjukan resiliensi atau kemampuan bertahan dalam menghadapi tekanan, tindakan diam dan pasrahnya kepada Allah merupakan cara untuk mengatasi stres. Kisah ini bisa menjadi contoh nyata ketangguhan mental dan emosional seorang perempuan dalam situasi yang sangat sulit.
Fokus masalah yang diteliti skripsi ini adalah : 1). Bagaimana proses resiliensi Maryam digambarkan dalam QS. Maryam ayat 22-29? 2). Apa saja nilai-nilai resiliensi yang dapat diidentifikasi dari kisah Maryam dalam QS. Maryam ayat 22-29? 3). Bagaimana relevansi kisah Maryam dalam QS. Maryam ayat 22-29 terhadap pembentukan resiliensi dalam konteks kehidupan? Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1). Menjelaskan bagaimana proses resiliensi Maryam digambarkan dalam QS. Maryam ayat 22-29. 2). Mendeskripsikan nilai-nilai resiliensi yang dapat diidentifikasi dari kisah Maryam dalam QS. Maryam ayat 22-29. 3). Menjelaskan relevansi kisah Maryam dalam QS. Maryam ayat 22-29 terhadap pembentukan resiliensi dalam konteks kehidupan. Untuk mengidentifasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pisau analisis teori psikologi Connor dan Davidson yang bersifat deskriptif-analitis yaitu memberi gambaran terhadap objek yang diteliti kemudian menganalisis data tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengumpulan data dokumentasi.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa kisah Maryam dalam Qs.Maryam ayat 22-29 mengambarkan proses resiliensi yang kuat dalam menghadapi ujian hidup, yang berhasil dilalui dengan keteguhan iman dan tawakal kepada Allah. Berdasarkan perspektif psikologi yang dikemukakan oleh connor dan Davidson, nilai-nilai resiliensi yang tercermin dalam kisah Maryam meliputi kompetensi personal, pengendalian emosi, penerimaan positif, kontrol diri dan spiritual. Kisah Maryam sangat relavan sebagai pembentukan resiliensi individu dengan mengajarkan pentingnya menjaga integritas diri, kesabaran, penolakan terhadap populitas dan etika komunikasi yang bijak di era digital.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170106 Health, Clinical and Counselling Psychology 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Sofwil Widad |
Date Deposited: | 16 Jun 2025 07:17 |
Last Modified: | 16 Jun 2025 07:17 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/42597 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |