Jin Dalam Tafsir Al-Misbah: Analisis Terhadap fenomena Cek Khodam

Azizah, Nur (2025) Jin Dalam Tafsir Al-Misbah: Analisis Terhadap fenomena Cek Khodam. Undergraduate thesis, UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.

[img] Text
SKRIPSI NUR AZIZAH & WATERMAK.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Kata kunci: Jin, Tafsir Al-Misbah, Cek Khodam
Allah Swt menciptakan jin dari api. Jin juga memiliki kehidupan dan memilih untuk beriman atau tidak sama seperti manusia. Di dalam al-Qur’an juga menyebutkan bahwa antara jin dan manusia memiliki interaksi atau komunikasi dengan melihat asbabun nuzul ayat yang berkenaan dengan hal tersebut. Berbeda dengan fenomena saat ini yang viral di media sosial pada aplikasi Tiktok. Tayangan live yang akan menunjukkan kita memiliki khodam atau tidak. Fenomena ini menjadi kekhawatiran publik, karena dapat merusak praktik dalam agama islam dan budaya. Oleh karena itu, dengan adanya fenomena ini dapat menginspirasi penulis untuk meneliti eksistensi jin dalam tafsir al-Misbah. Kemudian menganalisis penafsiran Quraish Shihab terhadap fenomena cek khodam.
Sesuai dengan konteks penelitian, penulis memfokuskan pada penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah. Adapun fokus utamanya adalah: 1. Bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab tentang jin dalam tafsir al-Misbah, 2. Bagaimana penerapan ayat tentang jin dalam tafsir al-Misbah terhadap fenomena cek khodam.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Langkah-langkahnya melalui penelusuran terhadap kitab dan beberapa referensi dari buku atau jurnal yang relevan dengan penelitian ini serta bersifat deskriptif analitis. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah tentang jin. Setelah itu, dilakukan analisa secara kritis terhadap fenomena cek khodam.
Hasil dari penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan bahwa jin menurut M. Quraish Shihab merupakan makhluk halus yang tersembunyi dan dianggap berakal, namun dibebani taklif atau tanggung jawab atas perbuatannya. Allah Swt memberi peringatan atau larangan bagi manusia yang berinteraksi dengan jin. Sesuai dengan QS. al-Jin ayat 6, QS. al-An’am ayat 112 dan 128 menjelaskan bahwa bisikan jin (setan) adalah rayuan yang menyesatkan. Kemudian seseorang yang memiliki interaksi dan memperalat jin adalah hal yang dilarang. Karena melihat bahwa dalam mendatangkan khodam harus melakukan ritual-ritual tertentu seperti sesajen atau adanya serah-terima yang menguntungkan bagi keduanya. Istilah khodam dan qarin sangat berbeda, telah dijelaskan pada QS. Fushshilat ayat 25 bahwa manusia pasti memiliki Jin Qarin yang menyertainya semenjak lahir hingga meninggal. Sedangkan khodam adalah makhluk dari golongan jin yang berupa siluman (berbentuk hewan). Viralnya cek khodam di media sosial merupakan sesuatu fenomena yang tidak bisa divalidasi kebenarannya bahwa seseorang memiliki khodam atau tidak. Pandangan M. Quraish Shihab dengan teori agenda setting memiliki maksud yang sejalan bahwa cek khodam memberikan dampak negatif yang mempengaruhi pola pikir masyarakat. Praktik ini dilarang karena berdampak buruk dan menyesatkan bagi seseorang baik dari perspektif agama maupun perspektif budaya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220406 Studies in Eastern Religious Traditions
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Nur Azizah
Date Deposited: 17 Jun 2025 04:40
Last Modified: 17 Jun 2025 04:40
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/42770

Actions (login required)

View Item View Item