STRATEGI BIMBINGAN PRANIKAH CALON PENGANTIN PASCA PERCERAIAN DI BALAI KB KECAMATAN SINGOJURUH KABUPATEN BANYUWANGI

Agustina, Maharani (2025) STRATEGI BIMBINGAN PRANIKAH CALON PENGANTIN PASCA PERCERAIAN DI BALAI KB KECAMATAN SINGOJURUH KABUPATEN BANYUWANGI. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text edit_SKRIPSI MAHARANI AGUSTINA_revisi.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilandasi oleh meningkatnya angka perceraian yang
menimbulkan dampak psikologis, sosial, dan emosional bagi individu yang
mengalaminya. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan pranikah yang tepat guna
mempersiapkan mereka memasuki kehidupan pernikahan yang baru secara lebih
matang dan bertanggung jawab.
Fokus dari penelitian ini adalah strategi bimbingan pranikah yang
dilakukan oleh Balai KB Kecamatan Singojuruh terhadap calon pengantin pasca
perceraian, serta faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
pelaksanaan bimbingan tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
(1) mendeskripsikan strategi bimbingan pranikah yang diberikan kepada calon
pengantin pasca perceraian di Balai KB Kecamatan Singojuruh; dan (2)
mengidentifikasi serta menganalisis faktor-faktor yang menjadi penghambat dan
pendukung dalam pelaksanaannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek
penelitian terdiri dari penyuluh KB, tenaga pengolah data, serta lima pasang calon
pengantin pasca perceraian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bimbingan pranikah
dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pengenalan diri dan refleksi pengalaman
sebelumnya, penyuluhan mengenai pentingnya bimbingan pranikah, penyampaian
materi yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta (terutama mengenai 8 Fungsi
Keluarga, manajemen konflik, dan perencanaan kehamilan), serta sesi tanya jawab
sebagai wadah untuk berbagi dan mendalami materi. Adapun faktor penghambat
dalam pelaksanaan bimbingan ini meliputi kendala teknologi, trauma psikologis
dari pernikahan sebelumnya, rendahnya motivasi peserta, serta keterbatasan
waktu. Sementara itu, faktor pendukungnya adalah adanya kebijakan pemerintah,
peran aktif penyuluh KB, keterbukaan peserta dalam menerima materi, serta
penggunaan metode penyuluhan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing
calon pengantin.

Actions (login required)

View Item