Mufidah, Nur Laily (2025) Tradisi Munjiyatan Sebagai Rutinan Mingguan Di Pondok Pesantren Addimyati Jenggawah (Studi Living Qur'an). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.
![]() |
Text
NUR LAILY MUFIDAH_212104010056_REVISI.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Kata Kunci: Munjiyatan, Living Qur’an, Resepsi
Penelitian ini mengkaji fenomena tradisi Munjiyatan di Pondok Pesantren Addimyati Jenggawah, sebuah praktik pembacaan surat-surat pilihan Al-Qur'an yang mencerminkan konsep Living Qur’an. Tradisi ini menunjukkan bagaimana ayat-ayat suci tidak hanya dibaca secara tekstual, melainkan juga diresapi, diamalkan, dan menjadi bagian integral dari kehidupan santri, terutama santri putri. Meskipun memiliki kekhasan dalam pelaksanaan dan pemaknaannya, tradisi ini belum banyak dikaji secara ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam bagaimana tradisi Munjiyatan dilestarikan, dimaknai, dan di resepsi oleh komunitas pesantren dalam kerangka pemahaman Al-Qur’an yang hidup.
Penelitian ini berfokus pada dua fokus penelitian: (1) Bagaimana praktik tradisi Munjiyatan di Pondok Pesantren Addimyati? (2) Bagaimana resepsi para pelaku tradisi terhadap Munjiyatan?. Dalam menganalisisnya, digunakan teori resepsi sastra Hans Robert Jauss yaitu konsep horizon of expectation (cakrawala harapan). Teori ini digunakan untuk melihat bagaimana pemahaman dan pengalaman para pelaku terhadap teks (ayat-ayat Qur’an) dibentuk oleh konteks budaya dan spiritual mereka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Living Qur’an. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan diskusi kelompok terfokus (focus group discussion). Pendekatan Living Qur’an digunakan untuk menelaah bagaimana Al-Qur’an hadir dan berfungsi dalam kehidupan komunitas pesantren melalui tradisi Munjiyatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tradisi Munjiyatan dilaksanakan setiap hari Kamis sore sebagai rutinitas spiritual yang melibatkan pembacaan tujuh surat pilihan dalam satu waktu, dan bertujuan memperkuat hubungan santri dengan Al-Qur’an, membentuk karakter religius, serta menjadi bagian penting dari kurikulum nonformal pesantren; (2) Para pelaku, terutama santri, meresepsi tradisi ini sebagai bentuk penghambaan, ketenangan batin, dan sarana perlindungan spiritual. Resepsi ini bervariasi tergantung cakrawala harapan masing-masing individu, dan menunjukkan bahwa Munjiyatan adalah praktik Living Qur’an yang hidup, dinamis, dan bermakna dalam konteks budaya pesantren.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200202 Asian Cultural Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Nur Laily Mufidah |
Date Deposited: | 24 Jun 2025 03:31 |
Last Modified: | 24 Jun 2025 03:31 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/43642 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |