Makna Simbolik Pertunjukan Wayang Osing Di Desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014-2020

Erlina, Nanda (2025) Makna Simbolik Pertunjukan Wayang Osing Di Desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014-2020. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
SKRIPSI_WAYANG OSING_NANDA ERLINA_WATERMARK.pdf

Download (3MB)

Abstract

Nanda Erlina, 2025. “Makna Simbolik Pertunjukan Wayang Osing Di Desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014-2020”.
Pertunjukan wayang Osing yang merupakan seni tradisional khas masyarakat Banyuwangi, yang disesuaikan dengan budaya setempat, artinya pertunjukan wayang ini mengadaptasi berbagai aspek kehidupan dan tradisi khas masyarakat di Banyuwangi. Adaptasi budaya lokal ini tampak jelas dalam lakon-lakon yang sering dibawakan, busana yang menggambarkan motif Banyuwangi dan penggunaan bahasa Osing dalam dialog wayang.
Fokus penelitian dalam skripsi ini terbagi menjadi dua, yakni: 1) Bagaimana sajian pertunjukan wayang Osing di desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun 2014-2020?. 2) Bagaimana makna simbolik pertunjukan wayang Osing di desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun 2014-2020?. Adapun tujuan penelitian adalah: 1) Untuk mengetahui sajian pertunjukan wayang Osing di desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun 2014-2020. 2) Untuk mengetahui makna simbolik pertunjukan wayang Osing di desa Songgon Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun 2014-2020.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari lima tahapan. Tahap pertama adalah pemilihan topik yang relevan. Tahap kedua adalah pengumpulan sumber sejarah yang terbagi menjadi sumber primer dan sekunder. Selanjutnya dilakukan kritik sumber atau verifikasi, untuk menilai keaslian, kredibilitas, dan keabsahan informasi yang diperoleh. Tahap selanjutnya adalah interpretasi yaitu menafsirkan data sejarah. Tahap terakhir adalah historiografi yaitu Menyusun hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis.
Berdasarkan hasil penelitian, pertunjukan Wayang Osing memadukan unsur sejarah dan tambahan narasi dramatik seperti adegan heroik khas pewayangan. Lakon yang ditampilkan tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media transmisi nilai, identitas, dan ingatan kolektif masyarakat Banyuwangi. Beberapa simbol pada wayang Osing bersifat multivokal seperti simbol ular yang dulu dipandang sakral dan penuh makna spiritual, kini berubah menjadi peringatan moral tentang keserakahan dan bahaya kekuasaan, sehingga hal ini menunjukkan adanya perubahan makna. Sementara simbol motif Gajah Oling tetap dipahami sebagai pengingat kepada Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa simbol tersebut juga berfungsi sebagai penguat nilai religius dalam kehidupan masyarakat. Dalam wayang Osing, ruang liminalitas menekankan peran penting dalam ikatan sosial dan pembentukan identitas dari nilai Hindu ke nilai Islam pada pertunjukan wayang Osing.

Kata-kata Kunci: Wayang Osing, Makna Simbolik, Banyuwangi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2101 Archaeology > 210199 Archaeology not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Nanda Erlina
Date Deposited: 24 Jun 2025 08:03
Last Modified: 24 Jun 2025 08:03
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/43731

Actions (login required)

View Item View Item