Putri Pamujib, Lintang Ayu Tika (2025) ANALISIS HADIS KAHĀNAH DAN FENOMENA CEK KHODAM (STUDI MA’ANIL HADIS PERSPEKTIF HERMENEUTIKA YUSUF AL-QARDHAWI). Undergraduate thesis, UIN KHAS Jember.
![]() |
Text
SKRIPSI_Lintang Ayu Tika Putri Pamujib_211104020003.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
Pada dasarnya agama Islam menitik beratkan persoalan mengenai aqidah (keyakinan), shariʻah, dan aḥlaq bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Berhubungan dengan aqidah(keyakinan), shariʻah, dan aḥlaq pada manusia(terutama umat Islam) dalam menjalani kehidupan sehari-hari terutama pada era modern masih dianggap belum stabil, karena umat Islam di zaman modern saat ini mengalami perkembangan yang beranekaragam. Ada yang berkembang sesuai syariat, dan ada juga yang berkembang namun menyeleweng dari syariat. Seperti contoh isu yang sedang hangat diperbincangkan saat ini yakni cek khodam pada media sosial TikTok, cek khodam merupakan kata kerja yang artinya meramal atau ramalan, sedangkan khodam disebut juga dengan istilah perewangan, yang artinya makhluk halus yang mendampingi manusia selama hidupnya.
Fokus penelitian ini yakni : 1. Bagaimana kualitas hadis Imam Abū Dāud tentang Barangsiapa datang kepada seorang peramal dan membenarkan apa yang dikatakannya? 2. Bagaimana pemahaman dan relevansi hadis mendatangi peramal dan mempercayai perkataannya perspektif hermeneutika Yusuf al-Qardhawi terhadap fenomena cek khodam?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yang mana penelitian ini berfokus pada pencarian data yang diambil melalui beberapa literatur yang terkait, dengan menggunakan metode maanil hadis dan perspektif hermeneutika Yusuf Al-Qardhawi.
Hasil penelitian : 1. Hadis yang diteliti dan dijadikan sumber data primer adalah Hadis riwayat Sunan Abu Daud (hadis nomor 381). Peneliti melakukan analisis sanad dan mendapatkan inti yakni hadis tersebut diriwayatkan oleh para perawi yang ‘adil dan ẓabiṭ, jalur periwatannya dari awal (ʻAbdillah bin Masʻud) sampai akhir (Nabi S.A.W.) bersambung, tidak ditemukan adanya shadh dan ‘illah, maka kesimpulan peneliti derajat hadis ini adalah shaḥih dalam sanadnya (ṣaḥiḥ al-isnad). Sedangkan dalam segi matan hadis, peneliti tidak menemukan kejanggalan dalam hadis karena telah dianalisis dengan yang tidak bertentangan dengan Al-Quran, hadis mutawattir, akal sehat, dan fakta sejarah. 2. Pemahaman dan relevansi hadis yang telah dijabarkan dengan perspektif hermeneutika Yusuf Al-Qardhawi di atas mendapatkan kesimpulan bahwa apabila melihat fenomena perdukunan yang membawa dalam praktik kemusyrikan, dan menyelewengi dari syariat Islam maka menghasilkan hukum haram, jika kita melihat fenomena cek khodam di media sosial TikTok saat ini yang sama dengan ramalan meskipun tidak membenarkan ucapannya, maka bisa dihukumi makhruh tahrimi dan mendapatkan konsekuensi sholatnya tidak diterima selama 40 malam.
Kata Kunci : Cek Khodam, Hermeneutika Yusuf Al-Qardhawi, Maʻanil Hadis
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits |
Depositing User: | Lintang Ayu Tika Putri Pamujib |
Date Deposited: | 26 Jun 2025 02:15 |
Last Modified: | 26 Jun 2025 02:15 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/44039 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |