NILAI-NILAI AYAT TENTANG SURGA DALAM LIRIK LAGU GALA BUNGA MATAHARI

Mukhlasin, Muhammad Zainal (2025) NILAI-NILAI AYAT TENTANG SURGA DALAM LIRIK LAGU GALA BUNGA MATAHARI. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text Zainal WM.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB)

Abstract

Fenomena berkembangnya ekspresi religius dalam budaya populer
menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman tidak hanya dapat disampaikan melalui
teks klasik dan mimbar dakwah, tetapi juga melalui medium seni kontemporer
seperti musik. Lagu Gala Bunga Matahari karya Sal Priadi merupakan contoh
karya seni yang mengandung dimensi nilai-nilai keislaman, khususnya dalam
menggambarkan kerinduan terhadap orang yang telah wafat dan harapan akan
kehidupan setelah kematian. Lirik-lirik dalam lagu ini banyak mengandung
simbol-simbol yang berkaitan dengan gambaran surga, menjadikannya menarik
untuk dikaji dalam perspektif tafsir dan hermeneutika.
Maka dari itu, penelitian ini mengangkat rumusan masalah sebagai berkut:
1) Bagaimana penggambaran surga dalam Al-Qur‟an? 2) Bagaimana
penggambaran surga dalam lagu “Gala Bunga Matahari”?. Dengan tujuan
mengungkap bagaimana penggambaran surga dalam Al-Qur‟an simbolik yang
terkandung dalam lirik lagu “Gala Bunga Matahari” serta menelaaah
kesesuaiannya dengan penggambaran surga dalam Al-Qur‟an.
Dalam menjawab permasalahan tersebut Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis serta menerapkan teori
hermeneutika Hans-Georg Gadamer, yang menekankan pentingnya prapemahaman dan fusion of horizons dalam proses penafsiran. Data primer terdiri
dari lirik lagu dan ayat-ayat Al-Qur‟an terkait surga, antara lain Q.S. Muhammad
47:15, Q.S. Al-Wâqi„ah 56:35–37, QS. Al-Hijr 15:48 dan Q.S. Yâ Sîn 36:55–58.
Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur tafsir dan teori hermeneutika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) lirik lagu ini mengandung simbolsimbol religius seperti “air susu”, “tidak sakit-sakit lagi”, dan “muda kembali”
yang secara simbolik menggambarkan kondisi kenikmatan surga. Serta lagu ini
menyuarakan pengharapan akan kehidupan akhirat dan menjadi refleksi atas
pengalaman kehilangan yang dibingkai dalam keimanan. 2) kesesuaiannya dengan
Al-Qur‟an, simbol-simbol dalam lirik lagu menunjukkan paralel yang kuat dengan
penggambaran surga dalam ayat-ayat Al-Qur‟an, meskipun disampaikan melalui
bahasa puitis dan artistik. Melalui pendekatan hermeneutika Gadamer, ditemukan
bahwa terjadi dialog makna antara pengalaman emosional pencipta lagu dan nilainilai Qur‟ani, sehingga lagu ini menjadi medium spiritual sekaligus sarana
kontekstualisasi pesan wahyu dalam budaya populer.

Actions (login required)

View Item