strategi pengusaha ojek online "A JEK" dalam mengelola sumber daya manusia di desa karanganyar kecamatan paiton kabupaten probolinggo

dedy rizaldi, ahmad (2025) strategi pengusaha ojek online "A JEK" dalam mengelola sumber daya manusia di desa karanganyar kecamatan paiton kabupaten probolinggo. Undergraduate thesis, UIN KH.Achmad Siddiq Jember.

Text FIKS AHMAD DEDI RIZALDI_E20192397.pdf - Updated Version Download (3MB)

Abstract

Ahmad Dedy Rizaldi, Dr. Sofiah, M.E, 2025: Strategi Pengusaha Ojek Online “A
JEK” dalam Mengelola Sumber Daya Manusia di Desa Karanganyar Kecamatan
Paiton Kabupaten Probolinggo
Kata Kunci: Strategi, Sumber Daya Manusia, Ojek Online
Strategi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) merupakan upaya
terencana yang mencakup perencanaan, perekrutan, pelatihan, evaluasi, hingga
pemberdayaan tenaga kerja untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Dalam konteks usaha transportasi digital lokal seperti “A JEK”, pengelolaan SDM
menjadi faktor penting dalam mempertahankan eksistensi dan daya saing di
tengah persaingan layanan transportasi daring yang semakin ketat.
Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana strategi ojek online “A JEK”
dalam mengelola sumber daya manusia di Desa Karanganyar Kecamatan Paiton
Kabupaten Probolinggo? 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
pengelolaan SDM pada ojek online “A JEK” di desa tersebut?
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui strategi yang
diterapkan oleh pengusaha ojek online “A JEK” dalam mengelola SDM. 2) Untuk
mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan SDM
pada usaha tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data
diuji dengan teknik triangulasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 1). strategi pengelolaan SDM di
“A JEK” meliputi perekrutan berbasis komunitas, pelatihan informal, evaluasi
kinerja melalui komunikasi grup, sistem insentif berbasis kepercayaan, dan
pemberdayaan mitra kerja melalui keterlibatan aktif dalam pengembangan usaha.
2). Faktor pendukung meliputi dukungan masyarakat dan ketiadaan pesaing lokal
saat awal berdiri. Adapun faktor penghambat mencakup kedisiplinan driver dalam
melapor order, keterbatasan teknologi, serta kurangnya promosi digital.

Actions (login required)

View Item