Azkiya Sutrisno, Zidan (2025) Disrupsi Kecerdasan Buatan Terhadap Hak Cipta Suara Seseorang. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
![]() |
Text
Naskah Revisi 29 Juni 2025.pdf Download (5MB) |
Abstract
Kehadiran teknologi kloning suara berbasis kecerdasan buatan telah memungkinkan penciptaan suara sintetis yang dapat meniru karakteristik suara seseorang. Teknologi tersebut sering kali disalahgunakan untuk mengeksploitasi karya yang dilindungi hak cipta atau hak terkait, sehingga mengancam kepastian hukum bagi pemegang hak yang bersangkutan.
Penelitian ini berfokus menjawab dua permasalahan: 1) Bagaimana tinjauan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan hukum Islam terhadap eksploitasi suara menggunakan teknologi kloning suara berbasis kecerdasan buatan?; 2) Bagaimana urgensi legitimasi perlindungan hak cipta atas suara seseorang di era revolusi industri 4.0?.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan enam pendekatan yang meliputi: perundang-undangan; historis; konseptual; filosofis; kasus; dan perbandingan. Bahan penelitian meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier, dan bahan non-hukum yang dikumpulkan melalui teknik studi pustaka. Penelitian ini menggunakan tiga tahapan analisis, yakni identifikasi fakta hukum, inventarisasi norma hukum, dan penerapan norma hukum.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan: 1) Terdapat indikasi pelanggaran hak cipta dan hak terkait pada kloning suara berbasis kecerdasan buatan yang menggunakan ciptaan dan produk hak terkait sebagai data input tanpa seizin pemegang hak. Kendati demikian, hak-hak pencipta dan subyek hak terkait yang dirugikan belum tarakomodir sepenuhnya oleh ketentuan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, dikarenakan adanya celah normatif yang berpotensi disalahgunakan sebagai dalil justifikasi terhadap eksploitasi ciptaan dan produk hak terkait melalui kloning suara berbasis kecerdasan buatan; 2) Pada era revolusi industri 4.0, terdapat urgensi untuk melegitimasi hak cipta atas suara seseorang melalui penambahan bunyi Pasal 40 ayat (1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, dikarenakan suara pada konteks tertentu dapat dikategorikan sebagai karya seni auditori yang dapat direproduksi melalui kloning suara berbasis kecerdasan buatan. Legitimasi tersebut selaras dengan kerangka hukum positif yang berlaku di Indonesia dan doktrin umum hak kekayaan intelektual yang diakui secara global; 3) Berdasarkan dalil shahih, Islam melarang hal-hal yang mendatangkan kerugian bagi diri seseorang maupun orang selainnya, maka termasuk pula eksploitasi suara tanpa seizin pemiliknya. Melalui kloning suara berbasis kecerdasan buatan, suara dapat direproduksi dan memiliki sifat yang memenuhi kriteria sebagai al-amwal atau harta benda. Adapun suara yang dihasilkan dengan melibatkan daya intelektualitas, maka haq al-ibtikar dapat diberlakukan atasnya, sehingga segala bentuk pemanfaatan tanpa seizin pemegang hak merupakan hal yang diharamkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180115 Intellectual Property Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Islam |
Depositing User: | Zidan Azkiya Sutrisno |
Date Deposited: | 04 Jul 2025 08:54 |
Last Modified: | 04 Jul 2025 08:54 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/46403 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |