Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Kelas VII Dalam Menyelesaikan Ill-structured problem Pada Materi Aritmatika Ditinjau Berdasarkan Gaya Belajar David Kolb di MTS Unggulan Al-Qodiri 1 Jember.

Ikromah, Nur (2025) Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Kelas VII Dalam Menyelesaikan Ill-structured problem Pada Materi Aritmatika Ditinjau Berdasarkan Gaya Belajar David Kolb di MTS Unggulan Al-Qodiri 1 Jember. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text Nur Ikromah_204101070009.pdf Download (7MB)

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan ide atau gagasan baru, menciptakan berbagai alternatif solusi dalam menyelesaikan soal secara unik atau berbeda dari yang lain, hal ini menjadi ciri utama kemampuan jenis ini. Gaya belajar siswa dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang beragam seperti gaya belajar David Kolb yang diklasifikasikan ke dalam empat tipe yaitu gaya belajar diverger, assimilator, converger dan akomodator.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan gaya belajar diverger dalam menyelesaikan ill-structured problem, 2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan gaya belajar assimilator dalam menyelesaikan ill-structured problem, 3) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan gaya belajar converger dalam menyelesaikan ill-structured problem, 4) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan gaya belajar akomodator dalam menyelesaikan ill-structured problem.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 siswa yaitu 1 siswa dengan gaya belajar diverger, 1 siswa dengan gaya belajar assimilator. 1 siswa dengan gaya belajar converger dan 1 siswa dengan gaya belajar akomodator. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket gaya belajar, tes kemampuan berpikir kreatif, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa kondensasi data, penyajian data dan menarik Kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar diverger dan assimilator memiliki kesamaan dalam memenuhi setiap indikator kemampuan berpikir kreatif. Siswa dengan gaya belajar diverger dan assimilator mampu memenuhi indikator fluency, siswa dapat menyelesaikan ill-structured problem materi aritmatika sosial dengan memberikan minimal dua jawaban yang beragam dan benar. Subjek diverger dan assimilator juga mampu memenuhi indikator flexibility, siswa dapat memberikan strategi dengan cara yang berbeda. Siswa diverger dan assimilator mampu memenuhi indikator novelty, siswa memberikan jawaban yang unik dan tidak biasa pada soal yang kedua. Siswa dengan gaya belajar converger mampu memenuhi indikator fluency, siswa dapat memberikan alternatif jawaban yang beragam dan benar. siswa converger tidak mampu memenuhi indikator flexibility, siswa tidak dapat memberikan alternatif jawaban dengan cara yang berbeda. Siswa converget tidak mampu memenuhi indikator novelty, siswa tidak dapat memberikan alternatif jawaban yang unik dan tidak biasa. Siswa dengan gaya belajar acomodator mampu memenuhi indikator fluency, siswa dapat memberikan jawaban yang beragam dan benar. Siswa acomodator mampu memenuhi indikator flexibility, siswa dapat memberikan jawaban dengan cara yang berbeda. siswa acomodator tidak mampu memenuhi indikator novelty, siswa acomodator tidak dapat memberikan jawaban yang unik atau tidak umum.

Actions (login required)

View Item