Firdausiyah, Maya (2025) MAKNA SEDEKAH DALAM QS ALI IMRON AYAT 92 BESERTA KONTEKSTUALISASINYA DI MEDIA SOSIAL (PERSPEKTIF WAHBAH ZUHAYLI DALAM KITAB TAFSIR AL-MUNIR): TEORI HERMENEUTIKA DOUBLE MOVEMENT. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
![]() |
Text
SKRIPSI MAYA bismillah.pdf Download (1MB) |
Abstract
Maya Firdausiyah, 2025: Makna Sedekah QS Ali Imran Ayat 92 Beserta Kontekstualisasinya Di Media Sosial (Perspektif Wahbah Zuhayli Dalam Kitab Tafsir Al-Munir): Teori Hermeneutika Double Movement
Kata Kunci : Sedekah, Kontekstualisasi, media sosial.
Islam juga memberikan solusi melalui al-Qur’an dan hadith untuk mengatasi masalah umat Islam seperti permasalahan tentang rezeki, kemiskinan dan lingkungan lainnya. Ada banyak hal solusi dari permasalahan ini, salah satunya yaitu Islam mengajarkan untuk bersedekah. Tujuan dari Sedekah ini semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho Allah swt serta pahala yang dijanjikan. Melakukan kegiatan Sedekah ini juga harus dengan hati yang ikhlas karena Allah semata.
Penelitian ini fokus pada: 1) bagaimana makna sedekah dalam QS Ali Imran ayat 92 dalam kitab Tafsir al-Munir karya Wahbah Zuhayli, kemudian 2) bagaimana kontekstualisasi sedekah di media sosial (youtube). Diperlukan kontekstualisasi sedekah, karena bedanya tata cara sedekah di zaman Rasulullah saw dan di zaman Kontemporer lalu fokus pada 3) bagaimana analisis sedekah dimediasosial dengan teori double movement. Tujuan penelitian 1) untuk menjelaskan makna sedekah dalam QS Ali Imran ayat 92 dalam kitab Tafsir al-Munir karya Wahbah Zuhayli, 2) untuk menjelaskan kontekstualisasi sedekah di media sosial, 3) untuk menganalisis sedekah di media sosial dengan teori double movement karya Fazlur Rahman.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi pustaka (library research), analisis data ini bersifat deskriptif-analitis yang artinya menjelaskan dan menganalisa. Teknik pengumpulan datanya dengan mengumpulkan berbagai sumber data seperti al-Qur’an, skripsi, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan tema penelitian.
Penelitian ini sampai pada kesimpulan: 1) Dalam QS Ali Imran ayat 92 menegaskan bahwa, tidak akan meraih kebaikan sebelum kalian menginfakkan harta yang kalian cintai. Sesungguhnya apa saja yang kalian infakkan Allah swt pasti mengetahui hal tersebut. Menurut Wahbah Zuhayli, dianjurkan menyedekahkan sesuatu kepada keluarga atau sanak kerabat nya sebelum bersedekah kepada orang lain. 2) Tafsir kontekstual adalah sebuah upaya untuk menghidupkan al-Qur’an yang diturunkan pada masa awal Islam agar tetap sesuai dan relevan dengan kondisi dan perkembangan masa kini. Pemahaman ayat yang paling sempurna bisa dicapai dengan melihat kondisi sosial ketika ayat turun. Jadi kontekstualisasi sedekah di media sosial itu memberikan tambahan penafsiran dalam asbabun nuzul QS Ali Imran ayat 92, dimana asbabun nuzulnya ketikaayat ini turun, para sahabat langsung berlomba-lomba untuk memberikan harta yang dicintainya dengan cara diberikan langsung, sedangkan di zaman sekarang yaitu sudah ada media sosial itu, para muslim berlomba-lomba bersedekah di media sosialnya masing-masing. 3) Dengan memakai teori double movement Fazlur Rahman, kita dapat melihat bahwa: Sedekah di media sosial tidak bisa langsung ditolak atau diterima secara mutlak. Yang penting adalah tujuan, cara, dan dampaknya. Teori ini menekankan bahwa nilai etis dalam teks Qur’an (seperti keikhlasan dan kepedulian) harus dibawa ke konteks sekarang, bukan sekadar meniru bentuk historisnya.
Actions (login required)
![]() |
View Item |