Azizah, Rif'ah Lailatul (2025) PERAN KIAI AHMAD SUFYAN MIFTAHUL ARIFINDALAM MEMBUMIKAN SHALAWAT NARIYAHDI KABUPATEN SITUBONDO 1980-2017. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.
![]() |
Text
3. SKRIPSI Rif’ah Lailatul Azizah (212104040012).pdf Download (3MB) |
Abstract
Rif‟ah Lailatul Azizah. 2025. Peran Kiai Ahmad Sufyan Miftahul Arifin Dalam Membumikan Shalawat Nariyah Di Kabupaten Situbondo 1980-2017Penelitian ini membahas tentang peran kiai Ahmad Sufyan Miftahul Arifin dalam membumikan shalawat nariyah di Kabupaten Situbondo dari tahun 1980-2017. Salah satu bentuk pengamalan ajaran Islam yang populer adalah majelis shalawat, sebagai media dakwah yang memperkuat ikatan sosial dan spiritual umat Islam. Shalawat Nariyah, yang disusun oleh Syeikh Ibrahim Attaziy Almaghribiy, menjadi tradisi penting di Situbondo yang dikenal mampu memberikan ketenangan dan solusi atas problem kehidupan. Peran sentral dalam membumikan Shalawat Nariyah di Situbondo dijalankan oleh Kiai Ahmad Sufyan Miftahul Arifin sejak tahun 1980-an melalui pembentukan majelis dan penyebaran ajaran shalawat tersebut ke berbagai lapisan masyarakat. Fokus penelitian ini ada 3 yakni, (1) Bagaimana upaya kiai Ahmad Sufyan Miftahul Arifin dalam membumikan shalawat nariyah di Kabupaten Situbondo 1980-2017?. (2) Bagaimana tantangan kiai Ahmad Sufyan Miftahul Arifin dalam membumikan shalawat nariyah di Kabupaten Situbondo 1980-2017?. (3) Bagaimana dampak shalawat nariyah terhadap masyarakat di Kabupaten Situbondo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan beberapa tahapan diantaranya: Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Sumber datanya yaitu catatan catatan, foto terkait Kiai Ahmad Sufyan Miftahul Arifin, dan wawancara dengan informan yang mengetahui penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ialah teori peran dan tindakan sosial.Hasil penelitian diketahui bahwa, Kiai Ahmad Sufyan, ulama kharismatik asal Pamekasan (1915–2012), mendedikasikan hidupnya untuk dakwah, pendidikan pesantren, dan penguatan spiritual masyarakat melalui Shalawat Nariyah. Sebagai mursyid Tarekat Naqsyabandiyah, ia membina ribuan murid dan menjadi tokoh pemersatu dengan dakwah yang menekankan keikhlasan, pelayanan umat, dan pelestarian tradisi Islam yang damai. Gerakannya membumikan Shalawat Nariyah sebagai “Shalawat Perjuangan” sejak akhir 1970-an sangat penting dalam memantapkan iman dan cinta kepada Nabi Muhammad saw di tengah tantangan zaman, dengan metode inklusif dan dukungan tokoh seperti KH. As‟ad Syamsul Arifin. Meski menghadapi skeptisisme dan pengaruh modernitas, Kiai Sufyan tetap teguh menyebarkan nilai spiritual dalam membangun masyarakat religius dan bermartabat. Di Desa Tokelan, tradisi Majelis Shalawat Nariyah yang diprakarsai olehnya rutin digelar setiap malam Senin, dengan pembacaan 4444 shalawat secara terbuka dan sukarela, dibagi menurut kelompok gender, serta didukung dengan tausiyah, doa, dan kegiatan sosial tanpa unsur bisnis. Pelaksanaan ini mencerminkan solidaritas dan inklusivitas yang kuat dalam komunitas setempat.Kata kunci : Peran Kiai Ahmad Sufyan Miftahul Arifin, Shalawat Nariyah
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210202 Heritage and Cultural Conservation |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Ms Rif'ah Lailatul Azizah |
Date Deposited: | 07 Jul 2025 06:36 |
Last Modified: | 07 Jul 2025 06:36 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/47277 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |