irjatullah, Muh. Fawwaz (2025) PRAKTIK SISTEM TEBASAN IKAN BANDENG DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (Studi Kasus Di Desa Tajungwidoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri KH Achmad Shiddiq Jember.
![]() |
Text
Muh. Fawwaz Firjatullah-212102020030.pdf Download (3MB) |
Abstract
Sistem tebasan merupakan salah satu metode jual beli tradisional yang masih
banyak digunakan dalam sektor pertanian dan perikanan di berbagai daerah di
Indonesia, termasuk di Desa Tajungwidoro, Kabupaten Gresik. Dalam praktiknya,
sistem ini melibatkan penjualan hasil panen secara borongan sebelum hasil panen
tersebut dipanen, ditimbang, atau dinilai secara pasti. Pembeli biasanya membayar
sejumlah uang di muka berdasarkan taksiran jumlah dan kualitas panen, lalu
menanggung seluruh risiko hasil akhir. Dari sudut pandang fiqh muamalah, sistem
ini menimbulkan berbagai persoalan hukum, terutama berkaitan dengan kejelasan
objek transaksi (ma’qud ‘alaih), akad, dan potensi mengandung unsur gharar
(ketidakpastian) yang dilarang dalam Islam.
Fokus penelitian ini adalah: (1) bagaimana mekanisme praktik sistem tebasan ikan
bandeng di Desa Tajungwidoro, dan (2) bagaimana pandangan fiqh muamalah
terhadap praktik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
mekanisme sistem tebasan yang berlangsung di masyarakat serta meninjau
kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip fiqh muamalah.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan petani tambak
ikan bandeng, serta dokumentasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif dengan menjelaskan temuan di lapangan. Hasil analisis kemudian
dibandingkan dengan prinsip-prinsip fiqh muamalah secara deskriptif-analitis.
Pendekatan normatif juga digunakan untuk menilai kesesuaian praktik tersebut
dengan hukum Islam. Dengan metode ini, penelitian diharapkan mampu
memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tebasan di desa itu dilakukan dengan
kesepakatan lisan antara penjual dan pembeli tanpa ada catatan tertulis. Harga
ditentukan berdasarkan perkiraan kondisi tambak secara visual, dan pembayaran
dilakukan sebelum panen. Sistem ini memberi keuntungan seperti kepastian
pembayaran bagi petambak dan transaksi yang cepat, tapi juga berisiko merugikan
salah satu pihak jika hasil panen tidak sesuai harapan pembeli. Dari sudut pandang
fiqh muamalah, sistem ini boleh jika ada kesepakatan yang jelas, tanpa penipuan
dan ketidakpastian yang berlebihan. Namun, jika takaran atau barang jual beli tidak
jelas dan perjanjian tidak tertulis, maka bisa menyebabkan kerugian dan termasuk
akad yang mengandung gharar (ketidakjelasan) yang dilarang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified |
Depositing User: | Muh Fawwaz Firjatullah |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 03:28 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 03:28 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/48066 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |