Fenomena Duck Syndrome Dalam Al-Qur’an: Analisis Konsep Vulnerability Brene Brown Melalui Pendekatan Tafsir Tematik.

Lukman Fayyadussurur, Indra (2025) Fenomena Duck Syndrome Dalam Al-Qur’an: Analisis Konsep Vulnerability Brene Brown Melalui Pendekatan Tafsir Tematik. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Indra Lukman F Skripsi Fix.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kata kunci: Duck Syndrome, Kejujuran, Keautentikan, Vulnerability, Tafsir Tematik
Kesehatan mental adalah bagian penting dalam kehidupan, namun sering kali diabaikan. Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2014, kesehatan jiwa mencakup kondisi fisik, mental, spiritual, dan sosial yang seimbang. Salah satu gangguan emosional yang muncul di era modern adalah Duck Syndrome, yaitu kondisi di mana seseorang terlihat baik-baik saja dari luar, namun sebenarnya sedang menghadapi tekanan batin yang berat. Hal ini sering dialami oleh orang-orang yang merasa harus selalu tampil sempurna di tengah tekanan sosial.
Penelitia ini berfokus pada Vulnerability autentik (Kejujuran) dan terdapat beberapa rumusan masalah. Pertama, Bagaimana pandangan Al-Qur’an terhadap fenomena Duck Syndrome melalui analisis tematik ayat-ayat yang mengandung nilai kejujuran? Kedua, Bagaimana relevansi nilai kejujuran dalam Al-Qur’an sebagai solusi terhadap tekanan batin yang ditunjukkan dalam fenomena Duck Syndrome?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: pertama, Menganalisis pandangan Al-Qur’an terhadap fenomena Duck Syndrome melalui kajian tematik terhadap ayat-ayat yang mencerminkan nilai-nilai vulnerability. Kedua, Menjelaskan keterkaitan antara nilai-nilai Qur’ani dalam ayat-ayat tersebut dengan konsep vulnerability menurut Brené Brown sebagai solusi terhadap fenomena Duck Syndrome.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif berbasis studi pustaka. Data primer terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan nilai kejujuran (ṣidq), seperti QS. Maryam: 41, QS. Maryam: 56, QS. Yusuf: 46, QS. An-Nisa: 69, QS. Al-Hadid: 19, QS. Ali-Imran: 17, QS. Al-Ma’idah: 119, dan QS. Al-Ahzab: 70. Penafsiran dilakukan dengan merujuk pada kitab-kitab tafsir seperti Tafsir al-Misbah, At-Thabari, Kemenag, dan Ibnul Qayyim. Nilai kejujuran dalam ayat-ayat tersebut kemudian dianalisis dengan teori vulnerability dari Brené Brown yang menekankan pentingnya kejujuran emosional, keberanian menjadi diri sendiri, dan penolakan terhadap pencitraan yang semu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ṣidq dalam Al-Qur’an tidak hanya bermakna berkata benar, tetapi juga mencakup integritas batin, keberanian untuk tampil apa adanya, dan penolakan terhadap kepalsuan diri. Nilai ini selaras dengan konsep keautentikan menurut Brené Brown sebagai inti dari vulnerability. Pendekatan integratif antara nilai Qur’ani dan psikologi ini menawarkan solusi spiritual dan psikologis yang kuat dalam menghadapi Duck Syndrome, khususnya dengan menanamkan keberanian untuk jujur terhadap diri sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170111 Psychology of Religion
17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Indra Lukman Fayyadussurur
Date Deposited: 14 Jul 2025 03:35
Last Modified: 14 Jul 2025 03:35
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/48282

Actions (login required)

View Item View Item