Firdausyul Hidayat, Alvin (2025) Relevansi Kebijakan Pemerintah No. 69 Tahun 1994 Tentang Pengadaan Garam Beryodium Terhadap Perkembangan Usaha Industri Garam Rakyat Di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 1994-1998. Undergraduate thesis, UIN KHAS JEMBER.
|
Text
Alvin Firdausyul Hidayat (Skripsi).pdf Download (3MB) |
Abstract
Alvin Firdausyul Hidayat, 2025, Relevansi Kebijakan Pemerintah No. 69 Tahun 1994 Tentang Pengadaan Garam Beryodium Terhadap Perkembangan Usaha Industri Garam Rakyat Di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 1994-1998
Lahan penggaraman rakyat di Pamekasan ada beberapa titik salah satunya, di Desa Bunder Kecamatan Pademawu, dari dulu Desa Bunder terkenal akan sentra garamnya. Rata-rata mata pencaharian masyarakat Desa Bunder bergantung pada garam, hampir lahan pertaniannya merupakan tambak garam. Di era pemerintahan Orde Baru ada Keputusan Presiden Nomor 69 Tahun 1994, mengenai pengadaan garam beryodium sebagai tindak lanjut dari program penanggulangan gondok endemik. Kebijakan tersebut menimbulkan relevansi terhadap industri garam nasional terlebih bagi industri garam rakyat di Desa Bunder.
Fokus penelitian ini, yakni: 1. Bagaimana potret perkembangan industri garam rakyat di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 1994-1998?, 2. Apa relevansi Kebijakan Pemerintah No. 69 Tahun 1994 tentang Pengadaan Garam Beryodium terhadap perkembangan usaha industri garam rakyat Di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 1994-1998?. Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mendeskripsikan potret dari perkembangan industri garam rakyat di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan pada tahun 1994-1998, 2. Untuk menganalisis relevansi kebijakan pemerintah No. 69 Tahun 1994 Tentang Pengadaan Garam Beryodium Terhadap Perkembangan Usaha Industri Garam Rakyat di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 1994-1998
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni: pemilihan topik pembahasan, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Sumber primer yang digunakan berupa data dari kebijakan pemerintah, Badan Pusat Statistika, lahan-lahan garam rakyat dan wawancara. Sumber sekundernya berupa skripsi, artikel ilmiah, jurnal dan buku.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa industri garam rakyat di Desa Bunder masih berkembang meskipun ada Kebijakan Pemerintah No. 69 Tahun 1994 Tentang Pengadaan Garam Beryodium. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya alat pembuatan serta tenaga kerja yang mulai bertambah dan produksi yang melimpah pada tahun 1997 saat kemarau panjang. Tahun 1998 terjadi penurunan yang tidak signifikan meski krisis moneter. Relevansi Kebijakan Pengadaan Garam Beryodium yang tertuang dalam Kepprs No. 69/1994 ini hanya dapat dirasakan kelompok produsen berskala besar yang telah kompatibel dengan standar industri, namun tidak oleh petani kecil sehingga muncul ketimpangan daripada kemanfaatan. Di saat negara mengatur garam dengan logika makro, petani kecil justru terpinggir dari jalur distribusi dan terpaksa memikul beban tanpa memiliki daya negosiasi. Sebuah gambaran konkret dari kebijakan nasional yang tidak relevan dengan realitas lokal.
Kata Kunci: Kebijakan Pemerintah, Garam Beryodium, Industri Garam Rakyat, Pamekasan 1994–1998.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170101 Biological Psychology (Neuropsychology, Psychopharmacology, Physiological Psychology) |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
| Depositing User: | Alvin Firdausyul Hidayat |
| Date Deposited: | 24 Oct 2025 07:07 |
| Last Modified: | 24 Oct 2025 07:07 |
| URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/49006 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
