Pengembangan Media Smart Box Perubahan Energi Pada Pembelajaran IPAS Kelas III Di Sekolah Dasar Asy-Syafa’ah Kebonsari-Jember

Amatda, Fatuhtik (2025) Pengembangan Media Smart Box Perubahan Energi Pada Pembelajaran IPAS Kelas III Di Sekolah Dasar Asy-Syafa’ah Kebonsari-Jember. Masters thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Fatuhtik Amatda_211101040042.pdf Download (6MB)

Abstract

Kata kunci: pengembangan media, smart box perubahan energi, pembelajaran IPAS kelas III
Kurangnya penggunaan media pada kegiatan pembelajaran yang mendukung peserta didik aktif dalam pembelajaran. Biasanya guru menjelaskan materi langsung dari buku LKS IPAS tanpa ada alat/media yang membantu peserta didik menjadi lebih aktif belajar. Peneliti mengambil latar belakang kurangnya media sebagai judul penelitiannya untuk penelitian.
Rumusan masalah penelitian dalam skripsi ini adalah: Bagaimana pengembangan media Smart Box Perubahan Energi sebagai media pembelajaran pada pembelajaran IPAS kelas III Sekolah Dasar Asy-Syafa’ah Kebonsari Jember? 2) Bagaimana kelayakan media Smart Box Perubahan Energi dalam pembelajaran IPAS kelas III di Sekolah Dasar Asy-Syafaah Kebonsari Jember?
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengembangkan Media Smart Box Perubahan Energi Sebagai Media Pembelajaran Pada Pembelajaran IPAS Kelas III Sekolah Dasar Asy-Syafa’ah Kebonsari Jember. 2) untuk Mengetahui kelayakan media Smart Box Perubahan Energi pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar Asy-Syafa’ah Kebonsari Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian R&D dengan model 4-D. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, penyebaran angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif deskriptif yang bersifat nilai dan dideskripsikan, yakni menganalisis pengembangan media Smart Box Perubahan Energi pada pembelajaran IPAS kelas III di Sekolah Dasar Asy-Syafa’ah Kebonsari Jember.
Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa 1) pengembangan media Smart Box Perubahan Energi ini berawal dari validasi ke para ahli media, materi, pembelajaran dan respon peserta didik yang kemudian direvisi berulang sesuai saran setiap validator hingga media layak digunakan; 2) hasil uji kelayakan dapat diuji sebagai berikut. Validasi media mendapat hasil persentase 82% dengan kategori “sangat layak”, validasi materi mendapat hasil persentase 85% dengan kategori “sangat layak”, validasi pembelajaran mendapat hasil persentase 82% kategori dengan “sangat layak” dan uji kelayakan media dengan mengisi angket respon peserta didik mendapat hasil persentase 85,56% dengan kategori “sangat layak”.

Actions (login required)

View Item