Maisyaroh, Nur Aina (2025) GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MENGALAMI FATHERLESS DI DESA TENGGULUN KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN. Undergraduate thesis, UIN KHAS JEMBER.
|
Text
Nur Aina Maisyaroh_214103050009.pdf Download (4MB) |
Abstract
Fatherless didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang kehilangan
peran ayah dalam hidup mereka, baik karena meninggal dunia, bercerai, atau tidak
hadir secara emosional sehingga tidak membantu pertumbuhan psikologis anak.
Perkembangan sosial emosional, di sisi lain, didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk membangun hubungan sosial, mengontrol dan mengungkapkan
emosinya, dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Penelitian ini berfokus 1) bagaimana gambaran perkembangan sosial
emosional perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di desa Tenggulun
Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan? 2) apa saja faktor mempengaruhi
perkembangan sosial emosional perempuan usia dewasa awal yang
mengalami fatherless di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten
Lamongan?.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan
perkembangan sosial emosional perempuan dewasa awal di Desa Tenggulun,
Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan yang mengalami fatherless.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena subjeknya
adalah perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless. Penelitian ini
menerapkan pendekatan kualitatif dengan metode naratif deskriptif, dimana
subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Dari proses
tersebut, diperoleh empat orang subjek yang telah memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang kemudian divalidasi menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman fatherless memengaruhi
perkembangan sosial emosional subjek dalam beberapa hal. Secara sosial,
sebagian subjek mengalami kesulitan dalam membentuk kedekatan interpersonal
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Secara emosional, subjek
cenderung mengalami rasa kehilangan dan kesepian, dan mereka kerap kali
berusaha menginternalisasi kemandirian sebagai mekanisme adaptasi. Namun,
beberapa subjek menunjukkan ketabahan yang tinggi berkat dukungan dari
keluarga, teman, dan lingkungan sosial yang positif. Penelitian ini menunjukkan
bahwa kurangnya figur ayah bukan hanya faktor risiko, tetapi juga dapat menjadi
kesempatan bagi individu untuk menjadi lebih mandiri, merasa empati, dan kuat
emosional
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170106 Health, Clinical and Counselling Psychology |
| Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Psikologi Islam |
| Depositing User: | Nur Aina Maisyaroh |
| Date Deposited: | 27 Nov 2025 02:53 |
| Last Modified: | 27 Nov 2025 02:53 |
| URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/49378 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
