Nabilah, Naza Azkiya (2025) Analisis Wacana Kritis Teun A Van Dijk Terhadap Ungkapan Viral Gus Miftah Kepada Penjual Es Teh Saat Acara Pengajian Di Magelang. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.
|
Text
Naza Azkiya Nabilah_214103010003.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kata Kunci : Analisis Wacana Teun A. van Dijk, Gus Miftah, Bahasa, Humor
Fenomena ujaran Gus Miftah dalam acara Magelang Bersholawat pada 20 November 2024 menjadi ssorotan publik setelah potongan video yang beredar menampilkan ungkapan Gus Miftah kepada penjual es teh “es teh mu jik okeh ora? Masih? Yo kono dolen goblok”. Ungkapan tersebut memicu perdebatan di
media sosial karena dianggap tidak pantas diucapkan dalam konteks dakwah,meskipun sebagian pihak menganggapnya sebagai bentuk humor khas Gus Miftah. Fenomena ini menarik untuk dikaji karena mencerminkan dinamika penggunaan bahasa dalam dakwah yang melibatkan aspek humor, kekuasaan,simbolik, serta persepsi publik di ruang digital.
Penelitian ini berfokus pada analisis wacana apa yang berkembang dari konflik ungkapan viral Gus Miftah terhadap penjual es teh serta bagaimana Analisis Wacana Kritis Teun A. van Dijk memberikan pemahaman terhadap penggunaan bahasa dan humor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap
wacana yang tercipta di balik ujaran yang viral tersebut, sekaligus memahami bagaimana kontroversi ini di pahami dalam pandangan analisis wacana miliki van Dijk.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metode observasi dan dokumentasi sebagai tekhnik pengumpulan data. Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi video acara Magelang Bersholawat, tanggapan
publik di media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, Facebook, serta pemberitaan media daring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa wacana yang
berkembang dari kasus Gus Miftah dan penjual es teh yaitu wacana kesantunan dan etika berbahasa dalam dakwah, wacana relasi kuasa, wacana mengenai batas humor, dan wacana mengenai citra dan akuntabilitas tokoh agama. Melalui
analisis van Dijk, ditemukan bahwa penggunaan kata “goblok” berfungsi sebagai strategi untuk menarik perhatian jamaah dan memperkuat otoritas Gus Miftah dalam membangun hubungan interaktif dengan publik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa konteks sosial dan persepsi masyarakat digital sangat
berpengaruh terhadap pemaknaan suatu ujaran dakwah di era media sosial.
Actions (login required)
![]() |
View Item |
