Strategi Negosiasi Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender pada Keluarga Menurut UU No. 7 Tahun 1984 Tentang Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan (Studi Pasangan Siami Istri di Desa Sukowati Gianyar)

septia riski, vivin (2002) Strategi Negosiasi Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender pada Keluarga Menurut UU No. 7 Tahun 1984 Tentang Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan (Studi Pasangan Siami Istri di Desa Sukowati Gianyar). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text Vivin Septia Riski_214102010024.pdf Download (2MB)

Abstract

Vivin Septia Riski, 2025: Strategi Negosiasi Perempuan Dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender Pada Keluarga Menurut UU No. 7 Tahun 1984 Tentang Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan (Studi Pasangan Suami Istri di Desa Sukowati Gianyar).
Kata kunci: Strategi Negosiasi, Kesetaraan Gender, Diskriminasi, Perempuan
Bali sebagai salah satu daerah dengan akar budaya Hindu yang kuat, memiliki sistem sosial dan adat yang cenderung menempatkan laki-laki pada posisi dominan dalam struktur sosial maupun keluarga. Implementasi UU No. 7 Tahun 1984 yang meratifikasi Konvensi CEDAW pada tingkat lokal di Bali termasuk Kabupaten Gianyar masih menghadapi sejumlah tantangan struktural. Secara normatif, CEDAW mewajibkan negara untuk menghapus segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan melalui perubahan peraturan perundang-undangan maupun praktik sosial-budaya. Namun, temuan lapangan menunjukkan adanya disparitas antara norma nasional yang menjamin kesetaraan gender dengan norma adat (awig-awig) yang masih mempertahankan pola relasi patriarkal. Beberapa desa adat di Gianyar masih menerapkan ketentuan yang menempatkan laki-laki sebagai pusat otoritas keluarga dan komunitas, baik dalam pewarisan, pengambilan keputusan adat, maupun partisipasi publik. Sementara perempuan, khususnya dari kelompok minoritas seperti keluarga Muslim perantau, mengalami tekanan ganda baik dari norma adat lokal maupun struktur patriarki internal komunitas sendiri. Kondisi ini mencerminkan bahwa harmonisasi antara hukum negara dan hukum adat belum berjalan optimal, sehingga tujuan CEDAW untuk memastikan non-diskriminasi dan kesetaraan substantif belum sepenuhnya tercapai.
Fokus penelitian pada skripsi ini adalah: 1) Bagaimana strategi negosiasi yang dilakukan oleh perempuan untuk mewujudkan kesetaraan gender pada keluarga di Desa Sukawati Gianyar? 2) Bagaimana tantangan dan hambatan yang dihadapi perempuan untuk mewujudkan kesetaraan gender pada keluarga? 3) Bagaimana pasangan suami istri dalam mewujudkan kesetaraan gender bedasarkan UU No.7 Tahun 1984 di Desa Sukawati Gianyar?
Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengidentifikasi strategi negosiasi yang dilakukan oleh perempuan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam keluarga dengan kultur patriarki. 2) Menganalisis tantangan dan hambatan yang dihadapi perempuan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam keluarga dengan kultur patriarki. 3) Menganalisis pasangan suami istri dalam mewujudkan kesetaraan gender bedasarkan UU No.7 Tahun 1984.
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis empiris ( empirical legal research ) dengan menggunakan pendekatan sosiologi hukum. Teknik pengumpulan data wawancara. Analisis data menggunakan deskriptif.
Penelitian ini sampai pada simpulan bahwa 1) Strategi negosiasi yang dilakukan oleh perempuan dalam mewujudkan kesetaraan gender di Desa Sukawati Gianyar, menunjukkan bahwa pendekatan komunikasi yang lembut, sabar, dan konsisten; 2) Tantangan dan hambatan dalam mewujudkan kesetaraan gender di Desa Sukawati Gianyar. Tantangan pertama adalah stereotip gender yang mengakar kuat di masyarakat, di mana perempuan kerap dianggap tidak layak atau kurang mampu memimpin dibandingkan laki-laki. Kedua, budaya patriarki, Banyak keluarga masih memegang pandangan bahwa laki-laki adalah kepala keluarga, sementara perempuan hanya berperan sebagai pendamping. 3) Mewujudkan kesetaraan gender di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar, dengan menerapkan pola hubungan yang lebih adil, di mana perempuan turut aktif dalam bekerja dan mencari nafkah, mengajak diskusi dalam mengambil keputusan penting.

Actions (login required)

View Item