KHAIRUL UMAM, - (2021) Pandangan Kiai Pesantren Di Kabupaten Sumenep Tentang Nusyuz Dan Responnya Terhadap UU. no. 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT. Undergraduate thesis, Fakultas Syariah Program Studi Al-Ahwal Asy-Shakhsiyah.
Text
KHAIRUL UMAM_S20151048.pdf Download (24MB) |
Abstract
Khairul Umam, 2021: Pandangan Kiai Pesantren Di Kabupaten Sumenep Tentang Nusyuz Dan Responnya Terhadap UU. no. 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT Keharmonisan rumah tangga tentunya merupakan dambaan setiap pasangan suami istri, dimana mereka dapat menumpahkan kasih sayang dan mendapatkan kebahagiaan sebagaimana tujuan perkawinan yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum (30: 21). Namun, pada saat ini, sebagian pasangan suami istri yang menemukan berbagai masalah dalam rumah tangga yang mereka bina. Seringkali dalam rumah tangga salah satu pasangan tidak bertanggung jawab terhadap kewajibannya sebagai suami istri. Inilah yang kemudian dikenal dengan perbuatan nusyuz. Di dalam Islam sendiri telah diatur tahapan-tahapan ketika istri nusyuz, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ (4: 34). Begitu juga dengan UU No. 23 Tahun 2004 tentang PKDRT. UU ini bukan hanya ingin meminimalisir adanya kekerasan dalam rumah tangga, tetapi ingin menghapus kekerasan itu sendiri. Adapun fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah pandangan Kiai pesantren di Kabupaten Sumenep tentang nusyuz? 2) Bagaimanakah respon Kiai Pesantren di Kabupaten Sumenep terhadap UU. No. 23 Tahun 2004 tentang PKDRT terkait nusyuz? 3) Bagaimanakah langkah yang dilakukan Kiai pesantren di Kabupaten Sumenep untuk memediasi kasus nusyuz?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: 1) Memaparkan pandangan Kiai pesantren di Kabupaten Sumenep tentang nusyuz. 2) Memaparkan respon Kiai Pesantren di Kabupaten Sumenep terhadap UU. No. 23 Tahun 2004 tentang PKDRT terkait nusyuz. 3) Memaparkan langkah yang dilakukan Kiai pesantren di Kabupaten Sumenep untuk memediasi kasus nusyuz. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan KualitatifDeskriptif dengan rancangan studi lapangan (field research). Sementara teknik penelitiannya yaitu menggunakan teknik wawancara. Untuk analisis data, dilakukan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sementara untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teori. Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Kiai pesantren di Kabupaten Sumenep memandang nusyuz sebagai perbuaatan atau sikap membangkang istri maupun suami sehingga meninggalkan hak dan kewajibannya sebagai suami istri. Adapun nusyuz itu tidak hanya dilakukan istri saja, tetapi suami juga bisa dikatakan nusyuz. 2). Respon Kiai pesantren di Kabupaten Sumenep terhadap UU PKDRT yaitu: sebagian dari Kiai cendrung kurang setuju dengan adanya UU PKDRT dengan alasan UU tersebut tidak sejalan dengan ruh syari’at Islam. Sedangkan sebagian Kiai yang lain sangat setuju dengan alasan bahwa UU tersebut sudah mengakomodir nilai-nilai keadilan terhadap perempuan (istri) sebagaimana firman Allah yang memerintahkan untuk berbuat baik terhadap perempuan. 3). Langkah-langkah Kiai pesantren di Kabupaten Sumenep dalam menyelesaikan konflik keluarga di Kabupaten Sumenep dibagi menjadi tiga bagian, yakni: pertama langkah kiai dalam memberikan solusi yang baik terhadap permasalahan yang dihadapi pasangan suami-istri, kedua langkah kiai dalam usaha mendamaikan pasangan suami-istri yag sedang berselisih, ketiga langkah kiai adalah pengayom yang baik sebagai upaya menyelesaikan konflik keluarga. Kata Kunci : Pandangan Kiai, Nusyuz, Undang-Undang PKDRT
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified |
Depositing User: | muhammad iqbal abdilah |
Date Deposited: | 28 Apr 2022 07:27 |
Last Modified: | 28 Apr 2022 07:27 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/6058 |
Actions (login required)
View Item |