Upaya Pengembangan Warga Binaan pemasyarakatan (WBP) Melalui Pelatihan Keterampilan Membatik di Lapas IIA Banyuwangi.

Muh. Zidni Ilmanafia, - (2021) Upaya Pengembangan Warga Binaan pemasyarakatan (WBP) Melalui Pelatihan Keterampilan Membatik di Lapas IIA Banyuwangi. Undergraduate thesis, Fakultas Dakwah Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.

[img] Text
MUH. ZIDNI ILMANAFIA_D20162029.pdf

Download (4MB)

Abstract

Muh. Zidni Ilmanafia, 2021, Upaya Pengembangan Warga Binaan pemasyarakatan (WBP) Melalui Pelatihan Keterampilan Membatik di Lapas IIA Banyuwangi. Kata kunci: Pengembangan warga binaan pemasyarakatan (WBP), pelatihan keterampilan membatik. Suatu lembaga perlu adanya program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Karena dalam sebuah lembaga, khususnya organisasi, perusahaan, atau intansi pemerintah diperlukan adanya kompetensi dan persaingan yang ketat pada masingmasing bidangnya. Skill (keterampilan) adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide, dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah, ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna, sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Membatik merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan yang diadakan oleh perusahaan batik Pringgo Kusumo milik Ibu Desi. Beliau peduli kepada para WBP Lapas IIA Banyuwangi, sehingga beliau dengan sukarela memberikan bagaimana cara membatik, yang harapannya para WBP setelah keluar dari Lapas IIA Banyuwangi memiliki keterampilan yang bisa bernilai ekonomi bahkan mampu mendirikan usaha batik. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan fokus penelitian yang ingin dikaji yaitu: 1) bagaimana upaya pengembangan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui pelatihan keterampilan membatik di Lapas IIA Banyuwangi? 2) apa saja manfaat pelatihan keterampilan membatik bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas IIA Banyuwangi? Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan upaya pengembangan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui pelatihan keterampilan membatik di Lapas IIA Banyuwangi. 2) mendeskripsikan manfaat pelatihan keterampilan membatik bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas IIA Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini diantaranya: Kasi kegiatan kerja Lapas IIA Banyuwangi, pembina kegiatan membatik, koordinator membatik, WBP anggota membatik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teknik purposive sumpling dalam menentukan subjek penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan pengambilan simpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) upaya pengembangan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui pelatihan keterampilan membatik ialah: a) tahap persiapan (sosialisasi petugas ke WBP dan partisipasi WBP), b) tahap pelaksanaan (batik tulis, batik cap, penjualan), c) tahap evaluasi (persentase hasil pejualan). 2) manfaat pelatihan keterampilan membatik bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) ialah: a) manfaat langsung ada tiga yaitu mendapat ilmu, membunuh waktu, bertemu dengan teman WBP, b) manfaat tidak langsung ada tiga, yaitu: a) menjadi bekal WBP ketika bebas, b) memperbaiki nama baik Narapidana di Masyarakat, c) bisa membuka lapangan pekerjaan ketika bebas dari Lapas.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Depositing User: m muhammad fadil
Date Deposited: 20 May 2022 02:52
Last Modified: 20 May 2022 02:52
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/6568

Actions (login required)

View Item View Item