Citra Tuhan dalam al-Qur'an (Studi pemaknaan ayat-ayat Antropomorfisme dalam perspektif Semiotika Roland Barthes)

syarifah, atiyatus (2022) Citra Tuhan dalam al-Qur'an (Studi pemaknaan ayat-ayat Antropomorfisme dalam perspektif Semiotika Roland Barthes). Undergraduate thesis, Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Atiyatus Syarifah_U20181069.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Atiyatus Syarifah, 2022: CITRA TUHAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Pemaknaan Ayat-Ayat Antropomorfisme Perspektif Semiotika Roland Barthes).
Kata kunci: ayat-ayat antropomorfisme, semiotika Roland Barthes.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya ayat mutasyabihat (yang mengkonsepsi citra Tuhan dengan citra makhluk-Nya) yang bertentangan dengan ayat muhkamat (yang menjelaskan bahwa Tuhan tidak sama dengan makhluk-Nya). Kemudian muncullah kontrofersi penafsiran yang menyebabkan penulis tertarik untuk menelaah lebih jauh tentang penafsiran atau pemaknaan ayat-ayat antropomorfisme.

Fokus pembahasan terdiri dari 3: pertama, bagaimana al-Qur’an menggambarkan citra Tuhan melalui tanda-tanda bahasa. Kedua, bagaimana pemaknaan tanda-tanda bahasa al-Qur’an tentang citra Tuhan perspektif semiotika Roland Barthes. Ketiga, apa impilikasi teologis dari pemaknaan semiotik tanda-tanda bahasa tentang citra Tuhan.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika, dengan jenis penelitian kualitatif yang berpacu pada data-data kepustakaan. Dengan dua tahapan pemaknaan yakni heuristik dan retroaktif.

Analisis ini menunjukkan bahwa Tuhan digambarkan dalam citra makhluk-Nya melalui tanda-tanda bahasa seperti istawa, yadun, ‘aynun, dan wajhun. Lafadz istawa dapat ditemukan pada Q.S 02:29, Q.S 07:54, Q.S 10:3, Q.S 13:2, Q.S 20:5, Q.S 25:59, Q.S 28:14, Q.S 32:4, Q.S 41:11, Q.S 53:6, dan Q.S 57:4. Sedangkan lafadz yadullah dapat ditemukan pada Q.S 03:73, Q.S 05:64, Q.S 48:10, dan Q.S 57:29. Adapun lafadz bia’yunina terdapat pada Q.S 11:37, Q.S 23:27, Q.S 52:48, dan Q.S 54:14. Dan Lafadz wajhullah/wajhu Rabbu terdapat pada Q.S 02:115, Q.S 02: 272, Q.S 13:22, Q.S 28:88, Q.S 30:38-39, Q.S 55:27, Q.S 76:9, dan Q.S 92:20.

Dengan menggunakan teori perspektif semiotika Roland Barthes menunjukkan bahwa kata istawa memiliki makna denotasi bersemayam, mengandung makna konotasi mengatur dan mengendalikan alam raya sesuai kebesaran dan kesucian-Nya. Dan makna mitosnya adalah al-Mutakabbir (Allah Maha Pemilik segala Keagungan). Sedangkan kata yadun memiliki makna denotasi tangan, mengandung makna konotasi berkuasa diatas segalanya, dan menemukan makna mitos al-Muqtadi (Allah Maha Kuasa). Adapun makna denotasi dari kata ‘ainun yakni mata, mengandung makna konotasi pengawasan dan perlindungan, dan mengandung makna mitos al-Muhaimin (Allah Maha Mengawasi). Dan kata wajhu bermakna denotasi wajah, bermakna konotasi Dzat yang kekal, dan mengandung makna mitos al-Baqi (Allah Maha Kekal).

Penelitian ini berimplikasi menguatkan keyakinan umat Islam tentang Tuhan yang bersifat teistik, yakni Tuhan yang berbeda dengan makhluk-Nya sekaligus Tuhan yang dekat dengan makhluk-Nya. Kedekatan ini dibuktikan dengan adanya ayat antropomorfisme, dengan tujuan mempermudah makhluk-Nya untuk memahami firman-Nya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms. atiyah syarifah
Date Deposited: 28 Jun 2022 02:57
Last Modified: 28 Jun 2022 02:57
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/7996

Actions (login required)

View Item View Item